Another side of me

Artikel Terbaru

Sunday, September 24, 2017

On September 24, 2017 by Auli in    3 comments



MATERI MEKANIKA FLUIDA 1 TEKNIK MESIN PDF
MATERI MEKANIKA FLUIDA 1 TEKNIK MESIN PDF

Monday, September 11, 2017

On September 11, 2017 by Auli in    No comments
Gambar dibawah ini adalah grafik P - DL hasil uji tarik suatu batang baja berdiameter 40 mm dan gauge length 200 mm. Reduction of area 10 %.

On September 11, 2017 by Auli in    1 comment



Copyright: Please contact the author
On September 11, 2017 by Auli in    No comments


Copyright: Please Contact The author

Sunday, September 10, 2017

On September 10, 2017 by Auli in    No comments



 Copyright: Please Contact the author
On September 10, 2017 by Auli in    No comments

Friday, September 8, 2017

On September 08, 2017 by Auli in    1 comment


SELAYANG PANDANG

"Kemudian    daripada    itu    untuk    membentuk    suatu    pemerintah    negara    Indonesia    yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan    umum,  mencerdaskan  kehidupan  bangsa,    dan  ikut  melaksanakan  ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial..." 

Beberapa  fungsi  dan  tujuan  yang  di  tetapkan  dalam  UU  No.  12  Tahun  2012  tentang
Pendidikan Tinggi menyatakan bahwa Pendidikan Tinggi berfungsi   mengembangkan   kemampuan
dan   membentuk  watak  serta  peradaban  bangsa  yang  bermartabat  dalam  rangka  mencerdaskan
kehidupan bangsa, serta dapat mengembangkan civitas akademika yang inovatif, responsif, kreatif,
terampil,    berdaya  saing,  dan  kooperatif  melalui  pelaksanaan  Tridharma.  Tujuan  dari  perguruan
tinggi sendiri adalah berkembangnya potensi mahasiswa agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa    kepada    Tuhan  Yang  Maha  Esa  dan  berakhlak  mulia,  sehat,  berilmu,  cakap,  kreatif,
mandiri, terampil,  kompeten, dan berbudaya untuk kepentingan bangsa.
Perguruan  Tinggi  sebagai  lembaga  yang  menyelenggarakan  Pendidikan  Tinggi,  Penelitian,
dan Pengabdian kepada masyarakat harus memiliki otonomi dalam mengelola sendiri lembaganya.
Hal itu diperlukan agar dalam pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di Perguruan Tinggi
berlaku  kebebasan  akademik  dan  mimbar  akademik,  serta  otonomi  keilmuan.  Dengan  demikian
Perguruan Tinggi dapat mengembangkan budaya akademik bagi civitas akademika yang berfungsi
sebagai  komunitas  ilmiah  yang  berwibawa  dan  mampu  melakukan  interaksi  yang  mengangkat
martabat bangsa Indonesia dalam pergulatan internasional. (sumber UU No. 12 Tahun 2012 tentang
Pendidikan Tinggi)
ITS sebagai salah satu Perguruan Tinggi Negeri yang baru saja diangkat menjadi Perguruan
Tinggi Negeri Berbadan Hukum memiliki otonomi khusus yang berarti fleksibilitas dan kemandirian
dalam menyusun program akademik dan pengaturan sumber daya. Oleh karena itu, ITS  bertekad
menunaikan    amanahnya    secara    bertanggungjawab,    mandiri,    berintegritas    tinggi,    dengan
memperhatikan  aspek  transparansi,  akuntabilitas,  pertumbuhnan,  keselarasan,  pemerataan,  dan
keterjangkauan sehingga tumbuh rasa kepemilikan seluruh pemangku kepentingan terhadap ITS.


Sejarah Jas Almamater ITS 

Pada tahun 1965, terdapat 2 atribut ITS yang digunakan saat itu berupa peci/muts dan pin
logo yang dipasang di dada, namun terkadang beberapa mahasiswa ITS saat itu memasang pin logo
tersebut di peci/muts. Jas almamater ITS baru muncul sekitar tahun 1969 akhir hingga 1970 awal.
Munculnya  jas  almamater  ITS  ini  merupakan  inisiasi  mahasiswa  ITS  saat  itu  yang  berinisiatif
membentuk AD/ART Keluarga Mahasiswa ITS (KM ITS). Dalam proses pembentukan AD/ART KM ITS
saat itu diketuai oleh Bapak Alm. Husodo yang menjabat juga sebagai Ketua Senat Mesin beserta
Bapak  I  Made  Arya  Djoni  yang  juga  dari  Teknik  Mesin  dengan  mengadakan  rapat  di  Pacet,
Mojokerto. Warna jas almamater pada tahun 1970-an tersebut umum disebut oleh mahasiswa saat
itu adalah berwarna biru tua/dark blue/biru oli. Kain yang digunakan untuk membuat jas almamater
kala itu berasal dari RATATEX yang terdapat di daerah Balongbendo, Sidoarjo.

Penggunaan  jas  almamater  ITS  berbeda  dengan  penggunaan  jas  almamater  di  kampus-
kampus  lain.  Sebagai  contoh,  di  Universitas  Airlangga,  dalam  acara-acara  resmi  universitas  jas
almamater  digunakan  oleh  semua  civitas  akademikanya  baik  tenaga  pendidikan,  dosen,  maupun
mahasiswa.  Sehingga  bisa  ditarik  kesimpulan  bahwa  jas  almamater  ITS  merupakan  produk/buah
karya dari mahasiswa ITS.

Sumber: Bapak Ir. Sritomo Wignjosoebroto, M.Sc (Alumni ITS, Angkatan 1965)
Kronologi Perubahan Warna Jas Almamater ITS

Akhir-akhir ini beredar isu di social media dan lingkungan kampus ITS yang cukup menarik
perhatian  berbagai  golongan,  mulai  dari  mahasiswa,  pihak  manajemen,  maupun  alumni  ITS.  Isu
tersebut  semakin  hangat  dibicarakan  karena  sangat  berkaitan  dengan  berbagai  perubahan  yang
terjadi  di  ITS, mengingat  ITS  juga  sudah  berstatus PTNBH  yang  artinya  institusi  memiliki otonomi
untuk mengelola rumah tangganya sendiri (sumber PP. No. 54 Tahun 2015 tentang Statuta ITS PTN-
BH).  Perubahan  dan  standardisasi  yang  akan  dilakukan  sudah  sepantasnya  melalui  pertimbangan
yang jelas dan tersosialisasi dengan baik di kalangan civitas akademika ITS.
Isu yang beredar adalah tentang perubahan warna jas almamater  tahun pengadaan 2017
dari biru oli menjadi biru cerah. Warna biru cerah yang dimaksudkan sangat berbeda dari warna jas
almamater pada tahun pengadaan sebelumnya. Menurut Permendikbud Pasal 10 No 49 Tahun 2011


tentang  Statuta  Institut  Teknologi  Sepuluh  Nopember  bahwa  "(1)  ITS  memiliki  busana  akademik
dan  busana  almamater.  (2)  Busana  akademik  sebagaimana  dimaksud  pada  ayat  (1)  terdiri  atas
busana pimpinan, busana guru besar, dan busana wisudawan. (3) Busana akademik sebagaimana
dimaksud pada (2) berupa toga dan topi berwarna hitam, kalung dan atribut lainnya. (4) Busana
almamater  ITS  sebagaimana  dimaksud  pada  ayat  (1)  berupa  jaket  dan  songkok  almamater
berwarna  biru,  serta  atribut  lainnya.  (5)  Ketentuan  mengenai  tata  cara  penggunaan  busana
akademik   dan   busana   almamater   diatur   dengan   Peraturan   Rektor."   Dari   pasal   tersebut
menjelaskan  bahwa  almamater  ITS  adalah  berwarna  biru  namun  tidak  spesifik  menjelaskan  biru
seperti apa yang dimaksud.
Pada  tahun  2017  ini,  proses  pengadaan  jas  almamater  ITS  berbeda  dari  tahun-tahun
sebelumnya.  Tahun  ini  Manajemen  ITS  bertanggung  jawab  dalam  pembuatan  jas  alamamater
dengan  pusat  koordinasi  yaitu  Bapak  Darmaji  selaku  Direktur  Kemahasiswaan  ITS  dan  Ibu  Agnes
selaku Sekretaris ITS. Warna jas almamater ITS tahun pengadaan 2017 mengacu pada warna logo ITS
yang termuat dalam Buku Manual Standar Grafis ITS Tahun 2005. Buku tersebut mengatur segala
standar grafis ITS berupa logo ITS, standar kop surat, kartu nama, amplop dan sebagainya. Namun,
tidak  ada  keterangan  yang  jelas  dan  tertulis  bahwa  ketentuan  warna  dalam  buku  tersebut  juga
mengatur warna jas almamater ITS dengan spesifikasi warna  C 100 M 40 Y 0 K 0. Alasan Manajemen
ITS mengambil warna jas almamater ITS 2017 sesuai aturan tahun 2005  adalah karena tidak ingin
setiap tahunnya jas almamater ITS mempunyai perbedaan terutama dalam hal warna (jas almamater
tahun  pengadaam  2016  ke  bawah  memiliki  warna  berbeda-beda  namun  tidak  sekontras  jas
almamater tahun pengadaan 2017). Jas almamater ITS tahun pengadaan 2017 juga diharapkan dapat
selesai sebelum pengukuhan Mahasiswa Baru 2017 sehingga pada saat pengukuhan dilaksanakan jas
almamater yang digunakan bisa seragam.
Lain   halnya   dengan   warna,   desain   jas   almamater   tahun   pengadaan   2017   disepakati
mengikuti desain jas almamater ITS tahun-tahun sebelumnya. Setelah penentuan warna dan desain
selesai, dilakukan diskusi antara Manajemen ITS, KOPMA ITS, dan KPRI ITS (Koperasi Pegawai ITS)
disepakati  bersama  bahwa  pihak  yang  memproduksi  jas  almamater  adalah  KPRI  ITS,  sedangkan
KOPMA ITS yang merupakan produsen jas almamater ITS tahun-tahun sebelumnya hanya sebagai
distributor kepada mahasiswa-mahasiswa ITS. KPRI ITS yang telah memiliki modal awal pengadaan
jas  almamater  menyanggupi  dan  langsung  menjalin  kontrak  jangka  panjang  dengan  pabrik  kain
untuk pengadaan kain jas almamater yang sesuai. Dalam hal ini, KPRI dan KOPMA sama sekali tidak


mengerti  masalah  aturan  warna  dan  hanya  menjalankan  intruksi  Manajemen  ITS  sesuai  dengan
jobdesc yang telah disepakati.
Dalam  proses  pengadaan  jas  almamater  2017  oleh  Manajemen  ITS  dengan  maksud  dan
tujuan  seperti  yang  telah  dijelaskan,  terdapat  beberapa  kendala  dan  permasalahan  yang  terjadi
selain persoalan perubahan warna jas almamater, antara lain:

1.    Sampai diadakannya GERIGI ITS per 20 Agustus 2017, masih ada mahasiswa baru yang belum
mendapatkan  jas  almamater.  Alasanya  antara  lain  pemesanan  jas  alamamater  ITS  yang
terlalu mendadak, warna yang berubah, bahan menjadi sulit untuk dicari, banyak pesanan
dengan ukuran XL ke atas sehingga waktu penyelesaiannya lebih lama, dan adanya penjahit
yang tidak dapat menyelesaikan pekerjaannya tepat waktu.

2.    Pada tahun ini Manajemen ITS bermaksud mengadakan kembali penggunaan topi/songkok
sebagai  busana  almamater  seperti  yang  tertuang  dalam  Permendikbud  Nomor  49  Tahun
2011 Pasal 10, namun pengadaan topi/songkok belum seluruhnya jadi (hanya sekitar 10-20%
songkok  yang  benar  sesuai  desain  yang  dipesan  manajemen  ITS  kepada  penjahit/vendor)
dikarenakan adanya kesalahan dari penjahit.

3.    Kualitas bordir Logo ITS yang kurang rapi dan berbeda jauh dengan bordir Logo ITS pada jas
almamater  tahun-tahun  sebelumnya.  Hal  ini  dikarenakan  tempat  bordir  Logo  ITS  yang
berbeda dari tempat pembuatan jas almamater ITS tahun ini.