Thursday, March 1, 2018
On March 01, 2018 by Auli in Mechanical No comments
Non
Destructive Testing
A.
Pengertian
Non Destructive Test
NDT
atau Non Destructive Testing (Uji Tak Rusak) adalah salah satu metode pengujian
yang dapat dilakukan pada suatu material, komponen, struktur, atau mengukur
beberapa karakteristik tanpa harus merusak material atau komponen yang di uji
tersebut. Dengan kata lain Non Destructive Test digunakan untuk memeriksa atau
mengukur tanpa membahayakan/merusak material uji.
Saat
ini mengetahui bahan atau struktur teknik tanpa merusak sifatnya sangat
penting, seperti pengendalian kualitas produk, analisis kegagalan. Evaluasi
semacam ini dapat dilakukan dengan metode Non destructive test (NDT). Hal ini
dikarenakan sangat dibutuhkan suatu teknologi yang mampu untuk memeriksa dan
mengukur bahan atau struktur tanpa merusak permukaannya.
Pengujian
NDT yang berhasil dapat memungkinkan penentuan dan karakteristik kondisi
material dan kekurangannya mungkin bisa menyebabkan pesawat jatuh, reaktor
gagal, kereta api tergelincir, jaringan pipa meledak, dan berbagai peristiwa
yang tidak terlihat secara kasat mata. Namun dalam memahami teknik teknik pada
NDT ini umumnya membutuhkan keterampilan operator yang cukup handal dan
menafsirkan hasil tes secara akurat yang mungkin sulit dilakukan karena
hasilnya bisa subjektif ataupun multitafsir.
Saat
ini NDT digunakan untuk membantu dalam pengembangan suatu produk, untuk
memilih/mensortir material, untuk memonitor, mengimprove/meningkatkan atau mengendalikan
proses pembuatan suatu material/komponen, untuk memverifikasi proses yang
sesuai telah dilakukan dengan baik seperti perlakuan panas, untuk memverifikasi
perakitan yang sesuai telah dilakukan, untuk memeriksa kerusakan pada saat
service/penggunaan.
B. Beberapa Keuntungan Menggunakan
Metode NDT:
1. Tidak
Mengganggu Proses Produksi.
2. Waktu
Pelaksaan Yang Cepat.
3. Dapat
Mencegah Kegagalan Suatu Produksi.
4. Biaya
Yang Relatif Murah.
C. Jenis Jenis NDT:
1. Visual
Inspection
2. Liquid
Penetrant Testing
3. Magnetic
Particle Testing
4. Ultrasonic
Testing
5. Radiographic
Testing
6. Eddy
Current Testing
SINAR
X (X-RAY)
A.
Pendahuluan
Sinar-X
adalah gelombang elektromagnetis dengan panjang gelombang antara 0,01 nm clan
0,003 nm. Gelombang ini dihasilkan oleh tabung Coolidge. Tabung ini terdiri
alas filamen yang dipanaskan dalam tabung gelashampa. Filamen yang dipanaskan
(kathode) melepaskan elektron yang dipercepat bergerak menuju target tungsten
(anode) oleh adanya perbedaan potensial melebihi 100 kV. Dari energi yang
timbul karena benturan keras itu, 99 % berubah menjadi panas clan sekitar 1 %
menjadi sinar-X melalui perubahan selubung elektron tungsten.
Sinar-X
ditemukan oleh Wilhelm Conrad Rontgen seorang berkebangsaan Jerman pada tahun
1895. Penemuanya diilhami dari hasil percobaan percobaan sebelumnya antara lain
dari J.J Thomson mengenai tabung katoda dan Heinrich Hertz tentang foto
listrik. Kedua percobaan tersebut mengamati gerak electron yang keluar dari
katoda menuju ke anoda yang berada dalam tabung kaca yang hampa udara. Pembangkit
sinar-X berupa tabung hampa udara yang di dalamnya terdapat filament yang juga
sebagai katoda dan terdapat komponen anoda. Jika filamen dipanaskan maka akan
keluar elektron dan apabila antara katoda dan anoda diberi beda potensial yang tinggi,
elektron akan dipercepat menuju ke anoda. Dengan percepatan elektron tersebut maka
akan terjadi tumbukan tak kenyal sempurna antara elektron dengan anoda, akibatnya
terjadi pancaran radiasi sinar-X. Pemanfaatan sinar-X di bidang kedokteran
nuklir merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kesehatan masyarakat. Aplikasi
ini telah cukup beragam mulai dari radiasi untuk diagnostic, pemeriksaan
sinar-X gigi dan penggunaan radiasi sinar-X untuk terapi. Radioterapi adalah
suatu pengobatan yang menggunakan sinar pengion yang banyak dipakai untuk
menangani penyakit kanker.
Alat
diagnosis yang banyak digunakan di daerah adalah pesawat sinar-X (photo
Rontgen) yang berfungsi untuk photo thorax, tulang tangan,kaki dan organ tubuh
yang lainnya. Alat terapi banyak terdapat di rumah sakit-rumah sakit perkotaan
karena membutuhkan daya listrik yang cukup besar. Di negara maju, fasilitas
kesehatan yang menggunakan radiasi sinar-X telah sangat umum dan sering digunakan.
Radiasi di bidang kedokteran membawa manfaat yang cukup nyata bagi yang menggunakannya.
Dengan radiasi suatu penyakit atau kelainan organ tubuh dapat lebih awal dan
lebih teliti dideteksi, sementara terapi dengan radiasi dapat lebih
memperpanjang usia penderita kanker atau tumor
B. DASAR PERCOBAAN SINAR-X
Peristiwa
terjadinya sinar-X diawali dari percobaan Heinrich Hertz pada tahun 1887 dengan
menggunakan tabung hampa yang berisi katoda dan anoda. Katoda dan anoda dihubungkan
dengan sumber listrik E. Pada tegangan, E, yang rendah tidak ada arus elektron
dari katoda ke anoda yang dapat dilihat dari galvanometer. Pada saat katoda
disinari gelombang pendek elektromagnetik ternyata dari katoda keluar elektron
menuju anoda yang diamati dari galvanometer. Arus yang terbaca di Galvanometer
adalah arus yang sangat kecil dalam order mikro ampere. Peristiwa di atas
disebut dengan efek foto listrik. Kecuali disinari dengan gelombang pendek
elektron dapat keluar dari katoda dengan cara dipanaskan sehingga terjadi emisi
thermis. Jadi dengan cara dipanaskan atau diberi gelombang pendek
elektromagnetik katoda dapat memancarkan elektron lebih banyak[2]. Makin pendek
gelombang elektromagnetik yang menumbuk katoda, maka makin besar arus yang
mengalir dan sebaliknya makin panjang gelombangnya, makin kecil arus yang
terbaca di galvanometer. Hal demikian dapat dipahami karena bila gelombang elektromagnetik
panjang gelombangnya makin pendek berarti frekuensinya makin besar dan energinya
juga makin besar[2]. Gambar 1. menunjukkan alat foto listrik. Gambar 1. Alat
Foto Listrik[2] Karakteristik gelombang elektromagnetik ditentukan oleh panjang
gelombang, frekuensi, dan kecepatan. Kecepatan rambat gelombang elektromagnetik
di udara untuk semua panjang gelombang adalah sama yaitu sama dengan kecepatan
dalam ruang hampa c = 3 1010cm/det.
C
= v × λ (1)
dengan:
c : Kecepatan rambat dalam hampa
(cm/det)
v
: Frekuensi gelombang (cycle/det)
λ
: Panjang gelombang, (cm)
Pemancaran
energi radiasi elektromagnetik oleh sumbernya tidak berlangsung secara kontinyu
melainkan secara terputus-putus (diskrit), sehingga berupa paket yang harganya
tertentu yang disebut dengan kuanta/foton. Besar energi kuanta tergantung pada
frekuensi gelombang.
Sumber sinar dalam Radiographi
Salah
satu sumber sinar dalam uji Non-Destructive Test ialah sinar X. Sinar X merupakan
gelombang elektrostatik pada spectrum elektrostatik dengan rentang frekuensi
yang lebih besar dari radiasi ultraviolet. Sinar Gamma bias anya memiliki frekuensi
yang lebih besar dari Sinar X. Perbedaan utama antara Sinar X dan Sinar Gamma
adalah pada asal radiasinya dimana Sinar X biasanya hasil buatan dengan menggunakan
X-ray Generator dan radiasi Gamma adalah produk dari bahan radioaktif.
Mesin
X-ray menghasilkan sinar X ketika energy electron yang tinggi menumbuk sejumlah
material atomik. Seperti fenomena yang dapat dilihat dalam tabung X-ray, yang
dapat dilihat dalam gambar.
Tabung
X ray terdiri dari kaca yang dipasangi oleh dua elektroda (katoda dan anoda).
Katoda sebagai penyedia sumber electron. Elektron pertama kali digerakan dengan
memberikan tegangan tinggi sepanjang katoda dan anoda, lalu berakhir di benda padat
dalam anode.
Hasil
dari akhir dari pergerakan electron berada pada generator X ray. Kemudian X ray
akan dipancarkan dalam pancaran bentuk kerucut atau sebagai pancaran sinar 360
derajat berdasarkan bentuk benda padat tersebut. Hasil atau jumlah X ray
bergantung pada voltase dan arus pada tabung yang mempengaruhi jumlah electron
terpancar dan menghantam benda uji.
Sifat-sifat
sinar X-Ray
X-Ray
maupun gamma rays adalah radiasi elektro magnetik yang memiliki sifat-sifat seperti
:.
1. Tidak
dapat dilihat (invisible).
2. Tidak
dapat dirasakan oleh panca indra manusia.
3. Menyebabkan material berpendar. Material
berpendar adalah zinc sulfide, calcium tungstate, diamond, barium platinocyanide,
napthalene, anthracene, stilbene, thalium activated sodium iodide, dan
lain-lain.
4. Bergerak
dengan kecepatan cahaya(3 x 1010 cm/det).
5. Berbahaya
untuk sel makhluk hidup.
6. Menyebabkan ionisasi. Radiasi tersebut
memisahkan atom dari gas,menghasilkan ion positif (+) dan negative (-).
7. Bergerak
lurus. Ketika menjadi gelombang elektro magnetik, X-rays dapat dipantulkan,
dibiaskan, and didifraksi.
8. Memenuhi
sifat hokum kuadrat terbalik radiasi. Berdasarkan jumlah intensitas X-Ray pada
titik berbanding terbalik dengan kuadrat jarak di antara sumber sinar dan titik
tersebut.
I :Intensitassinarradiasi
R : jarakintensitasterhadapsumber.
9. Dapat
menembus (penetrasi) material yang tak dapat ditembus oleh cahaya. Penetrasi
bergantung pada energi radiasi, rapat jenis dan ketebalan material.
10. Berkas
mempengaruhi emulsi photograpic.
11. Ketika melewati material, berkas dapat
terserap atau tersebar.
Sifat
(7), (8), (9), (10), (11) kebanyakan dipakai dalam bidang perindustrian.
Non
Destructive Testing Metode X Ray
Radiography
adalah bagian dari Non Destructive Test (NDT) yang menggunakan sinar x atau
sinar gamma yang dapat menembus hampir semua logam kecuali timbal dan beberapa
material padat sehingga dapat digunakan untuk mengungkap cacat atau
ketidaksesuain dibalik dinding metal atau di dalam bahan itu sendiri.
Gambar
1. Bentuk Alat Uji Radiography Test
Prinsip Kerja
Radiography Test
Dalam
test X-Ray (Radiografi), benda yang akan diuji diletakan diantara sumber
radiasi dan film (atau detector). Perbedaan rapat massa material dan ketebalan
benda uji tersebut akan menipiskan (berkurang) radiasi penetrasi sepanjang
proses interaksi yang memerlukan penyebaran dan penyerapan. Perbedaan
penyerapan berkas sumber radiasi akan diserap oleh film atau pada alat
elektronik. Dalam radiologi industry, terdapat beberapa metode yang tersedia,
maupun teknik untuk menampilkan hasil gambar uji. Contohnya Film Radiography, Real
Time Radiography (RTR), Computed Tomography (CT), Digital Radiography (DR), dan
Computed Radiography (CR).
Intensitas
Radiasi akan berubah tergantung dari tebal material dan Density Material
sehingga akan menghasilkan bayangan yang berbeda pada film hasil Radiography
Test
Gambar 2. Prinsip Kerja Radiography Test
Kelebihan dan Kekurangan
Radiography Test
Kelebihan :
1. Mampu
mendeteksi cacat permukaan logam weld(lasan) atau Raw Material.
2. Bisa
menyajikan data yang terecord
3. Cacat
yang tampak pada film 1:1
4. Dapat
dioperasikan pada posisi-posisi yang sulit
Kekurangan :
1. Dibutuhkan
Personil (orang) yang sudah berkualifikasi (Certified Personnel as ASNT
requirement)
2. Biaya
pengujian lebih mahal dibandingkan DPT, UT, dan MT
3. Bahaya
radiasi sinar X dan Sinar Gamma
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment
SIlahkan berkomentar, mari berdiskusi. Untuk bantuan atau permintaan bisa email kami. Semoga bermanfaat :)