Friday, May 5, 2017
On May 05, 2017 by Auli in lapres No comments
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kapasitor adalah
komponen elektronika yang dapat menyimpan muatan listrik. Sifat menyimpan
energi listrik / muatan listrik. Listrik merupakan salah satu bentuk energy.
Energy listrik telah menjadi bagian penting dalam kehidupan manusia. Dengan
adanya revolusi yang dilakukan oleh ilmuwan pada akhir 1700-an, menimbulkan
dampak adanya perubahan kehidupan manusia, yaitu pemanfaatan daya listrik yang
kuat.
Pada percobaan kali ini
dilakukan bertujuan untuk menentukan kapasitan 2 plat sejajar kemudian agar
dapat mengetahui pengaruh diameter plat serta tegangan terhadap kapasitan dan
lalu membandingkan besaran kapasitor hasil perhitungan dengan hasil pengamatan.
Dengan itu praktikan diharapkan lebih memahami mengenai masalah plat kapasitor
sejajar.
1.2 Permasalahan
Percobaan ini memberikan permasalahan
yaitu bagaimana menentukan kapasitan pada 2 plat sejajar dan mengetahui
pengaruh diameter plat dan tegangan terhadap kapasitan serta membandingkan
besaran C (kapasitor) hasil perhitungan dengan hasil pengamatan.
1.3 Tujuan
Tujuan adanya percobaan adalah untuk
menentukan kapasitan pada duab buah plat sejajar, mengetahui pengaruh diameter
plat dan tegangan terhadap kapasitan, serta membandingkan besaran C hasil
perhitungan dengan hasil pengamatan.
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Kapasitor
Kapasitor
adalah suatu komponen elektronika yang terdiri dari dua buah plat penghantar
sejajar yang disekat satu sama lain dengan suatu bahan elektrik. Komponen ini
sangat penting dalam elektronika atau listrik karena mempunyai sifat-sifat:
·
Dapat
menyimpan muatan listrik
·
Dapat
menahan arus searah
·
Dapat
melewatkan arus bolak balik
Dengan
menggunakan pasangan, baik pelat datar luas, kulit bola, atau pun kulit
silinder, yang diberi muatan yang sama besarnya dengan jenis muatan yang
berbeda dapat dibentuk suatu alat yang disebut sebagai kapasitor C. Alat ini
berfungsi sebagai penyimpan muatan atau energi listrik.
(Viridi, 2010, 67)
Pada dasarnya kapasitor dibagi menjadi 2 bagian
yaitu kapasitor Polar dan Non Polar.
a)
Kapasitor
Polar adalah kapasitor yang kedua kutubnya mempunyai polaritas positif dan
negatif, biasanya kapasitor Polar bahan dielektriknya terbuat dari eleketrolit
dan biasanya kapasitor ini mempunyai nilai kapasitansi yang besar dibandingkan
dengan kapasitor yang menggunakan bahan dielektrik kertas atau mika atau
keramik.
b)
Kapasitor
Non Polar adalah kapasitor yang yang pada kutubnya tidak mempunyai polaritas
artinya pada kutup kutupnya dapat dipakai secara berbalik. biasanya kapasitor
ini mempunyai nilai kapasitansi yang kecil dan bahan dielektriknya terbuat dari
keramik, mika dll.
kapasitor berdasarkan nilai kapasitansinya dibagi menjadi 2 bagian:
a.
Kapasitor tetap adalah suatu kapasitor yang nilainya
konstan dan tidak berubah-ubah.(nilai kapasitasnya tetap tidak dapat diubah).
Contoh kapasitor tetap adalah sebagai berikut
a)
Kondensator
Keramik (Ceramic Capacitor)
Gambar 2.1
Kondensator keramik
Bentuknya ada yang bulat tipis, ada
yang persegi empat berwarna merah, hijau, coklat dan lain-lain.Dalam pemasangan
di papan rangkaian (PCB), boleh dibolak-balik karena tidak mempunyai kaki
positif dan negatif. Mempunyai kapasitas mulai dari beberapa piko Farad sampai
dengan ratusan Kilopiko Farad (KpF). Dengan tegangan kerja maksimal 25 volt
sampai 100 volt, tetapi ada juga yang sampai ribuan volt.
b)
Kapasitor
Polyester
Gambar 2.2
Kapasitor Polyester
Pada dasarnya sama saja dengan
kondensator keramik begitu juga cara menghitung nilainya. Bentuknya persegi
empat seperti permen. Biasanya mempunyai warna merah, hijau, coklat dan
sebagainya.
c)
Kapasitor
Kertas
Gambar 2.3 Kapasitor Kertas
Kapasitor kertas ini sering disebut
juga kapasitor padder. Misal pada radio dipasang seri dari spul osilator ke
variabel condensator. Nilai kapasitas yang dipakai pada sirkuit oscilator
antara lain:
Kapasitas 200
pF - 500 pF untuk daerah gelombang menengah (Medium Wave / MW) = 190 meter -
500 meter.
Kapasitas 1.000 pF - 2.200 pF untuk daerah gelombang pendek (Short Wave
/ SW) SW 1 = 40 meter - 130 meter.
Kapasitas 2.700 pF - 6.800 pF untuk daerah gelombang SW 1, 2, 3 dan 4, =
13 meter - 49
meter.
b.
Kapasitor variable adalah kapasitor yang dapat diubah
nilainya. Biasanya kapasitor ini digunakan sebagai tuning pada sebuah radio.
Ada 2 macam kapasitor variable yaitu varco (variable Capacitor) dengan inti
udara dan varaktor (dioda varaktor). Pada dasarnya varaktor adalah sebuah Dioda
tetapi dipasang terbalik, dioda varaktor dapat mengubah kapasitansi dengan
memberikan tegangan reverse kepada ujung anoda dan katodanya. Biasanya varaktor
digunakan sebagai tuning pada radio digital dengan fasilitas auto search.
c.
Kondensator
elektrolit atau Electrolytic
Condenser (Elco) adalah
kondensator yang biasanya berbentuk tabung, mempunyai dua kutub kaki
berpolaritas positif dan negatif, ditandai oleh kaki yang panjang positif
sedangkan yang pendek negatif atau yang dekat tanda minus ( - ) adalah kaki
negatif. Nilai kapasitasnya dari 0,47 μF (mikroFarad) sampai ribuan mikroFarad
dengan voltase kerja dari beberapa volt hingga ribuan volt.
Dalam percobaan ini kita menggunakan kapasitor
plat sejajar. Setiap plat dibentuk dari sepasang plat paralel. Setiap plat
tersambung pada sebuah baterai, yang berperan sebagai sumber beda potensial.
Jika kapasitor awalnya bermuatan, baterai membuat medan listrik di kawat
penghubung ketika tersambung. Medan listrik membuat elektron yang berada di
luar plat bergerak ke dalam plat. Pergerakan ini terjadi terus-menerus hingga
plat, kawat, dan baterai berada di potensial listrik yang sama. Setelah itu,
tidak ada lagi beda potensial lagi di antara baterai dan plat. Sehingga medan
listrik tidak ada lagi di dalam kawat dan pergerakan elektron berhenti. Kini,
plat membawa muatan negatif. Proses yang sama terjadi pada plat yang lain,
dengan elektron bergerak dari plat ke kawat, membuat plat menjadi bermuatan
positif. Pada akhirnya, beda potensial yang melintasi plat kapasitor sama
dengan baterai.
(Raymond A.
Serway,2004,767)
2.2 Kapasitansi
Kapasitansi
dari kapasitor yang dimuati dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut :
C =
Dimana
:
C =
Kapasitansi kapasitor {F}
Q = Muatan
yang diisikan pada plat +Q dan -Q {C}
V = Tegangan yang
diberikan (V)
Tampak
bahwa satuan kapasitansi adalah coulomb/Volt atau {C/V} atau Farad {F}. Satu
farad adalah jumlah muatan listrik sebesar satu coulomb yang disimpan di dalam
elektrik {zat perantara} dengan beda potensial sebesar satu volt. Jadi
kapasitansi dari suatu kapasitor adalah kemampuan dari kapasitor tersebut untuk
menyimpan muatan pada plat-platnya. Kapasitansi suatu kapasitor bergantung pada
:
1.
Bahan
dielektrik yang digunakan
2.
Luas
dari plat-plat
3.
Jarak
antara plat-plat
2.3 Hukum Gauss
Hukum Gauss berbunyi adalah
sebagai berikut:
"Jumlah garis-garis gaya listrik
yang menembus suatu permukaan
tertutup sebanding dengan jumlah
muatan listrik yang dilingkupi oleh permukaan
tertutup tersebut"
Yaitu;
Dimana;
Φ =
fluks magnetic
E =
kuat medan listrik
A = luas permukaan tertutup
Pada kapasitor pelat sejajar, muatan pada salah satu pelat dapat
dihitung dengan mengambil permukaan Gauss berbentuk silinder yang arah sumbu
tegaknya sejajar dengan arah medan lisrik dalam kapasitor. Plat dianggap luas
dengan jarak antar pelat kapasitor dianggap jauh lebih kecil daripadanya.
(Electricity and Magnetism, 2005, 251)
dengan rapat muatan seragam kapasitor
adalah
.
Selanjutnya jika kedua plat terpisahkan dengan jarak d dan terletak pada bidang-yz
dengan plat bermuatan positif berada pada bidang x = -
d, maka potensial listrik antara kedua
keping dapat dihitung dengan persamaan di bawah ini.
di
mana umumnya diambil bahwa potensial listrik pada plat bermuatan negatif V- = 0 dan pada plat bermuatan positif V+
= V. Kemudian, persamaan
yang
menunjukkan bahwa nilai kapasitansi hanya bergantung pada faktor geometri
kapasitor dan tidak pada beda potensial listrik yang digunakan.
2.4 Kapasitor Keping Sejajar
Kapasitor
keping sejajar adalah kapasitor yang terdiri dari dua keping konduktor sejajar
yang dipisahkan oleh bahan dielektrik.
Plat tersebut
dipisahkan dengan jarak d dan luas masing masing A. jika plat-plat itu diberi
muatan, maka medan listrik itu hampir sepenuhnya dialokasikan dalam daerah
diantaranya plat-plat itu. Medan diantaranya plat plat seperti itu pada
pokoknya homogeny, dan muatan pada plat itu didistribusikan secara homogeny
pada permukaan yang berhadapan.
(www.te.ugm.ac.id,2012)
2.5 Dielektrik
Dielektrik
adalah suatu bahan isolator listrik yang dapat dibutuhkan dengan cara
menempatkan bahan dielektrik pada medan listrik. ketika bahan ini berada pada
medan listrik muatan yang terkandung didalamnya tidak akan mengalir sehingga
tidak timbul arus seperti bahan konduktor, tapi hanya sedikit bergeser dari
posisi setimbangnya akibat terciptanya pengutuban dielektrik. Oleh karena
pengutuban dielektrik ini muatan positif menuju kutub negative medan listrik
dan muatan negative menuju kutub positif medan listrik. Hal ini menimbulkan
medan listrik internal didalam bahan dielektrik yang meenyebabkan jumlah
keseluruhan medan listrik yang melingkupi bahan dielektrikum menurun.
Jika bahan dielektrik ini memiliki
ikatan antar molekulnya lemah maka molekul-molekul tersebut tidak hanya menjadi
terkutub namun sampai bisa tertata ulang sehingga sumbu simetrinya mengikuti
arah medan listrik.
(Halliday,
1970, 665)
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
3.1 Peralatan dan Bahan
Dalam setiap permulaan pecobaan kita harus menyiapkan alat
dan bahan. Alat dan bahan yang
dibutuhkan adalah I – Measuring Amplifier D 1, Moving Coil Instrument D1,
Parallel Plat Kapasitor, Regulated Power Supply 0 – 300 V 1, dan Voltameter
atau E – Measuring instrument D 1, masing-masing sebanyak satu buah. Lalu,
percobaan ini membutuhkan Measuring Resistor sebesar 100 MΩ.
3.2 Skema Alat
☼
|
Metramax
Multimeter
|
Power Supply
|
Resistor 1 MΩ
|
Plat kapasitor
|
Measuring
Amplifier
|
Voltmeter
|
Gambar 3.2.1 : Rangkaian Plat kapasitor
|
3.3 Cara Kerja
Setelah menyiapkan peralatan dan bahan, susun peralatan
seperti gambar di bawah ini. Kemudian, atur tegangan pada power supply unit
sebesar 5 Volt dan biarkan selama 30 detik. Setelah itu, lepaskan kabel dari
resistor pada kutub positif plat kemudian masukkan kabel koaksial selama 30
detik dan catat harga “V” hasil pengamatan yang tertera di voltameter. Ulangi
langkah tersebut untuk tegangan 6 Volt dan 7 Volt.
BAB IV
ANALISA DATA
4.1 Data Percobaan
Data di bawah ini muatan yang di
dapat dengan variasi data berupa tegangan di jaga tetap sebesar 5 volt, 6 volt,
dan 7 volt. Sedangkan jarak sebesar 1 mm.
No.
|
Tegangan (V)
|
Jarak (mm)
|
Q (10-8 C)
|
1
2
3
4
5
|
5 V
5 V
5 V
5 V
5 V
|
1 mm
1 mm
1 mm
1 mm
1 mm
|
0,21
0,20
0,18
0,18
0,18
|
No.
|
Tegangan (V)
|
Jarak (mm)
|
Q (10-8 C)
|
1
2
3
4
5
|
6 V
6 V
6 V
6 V
6 V
|
1 mm
1 mm
1 mm
1 mm
1 mm
|
0,21
0,20
0,21
0,22
0,22
|
No.
|
Tegangan (V)
|
Jarak (mm)
|
Q (10-8 C)
|
1
2
3
4
5
|
7 V
7 V
7 V
7 V
7 V
|
1 mm
1 mm
1 mm
1 mm
1 mm
|
0,26
0,26
0,27
0,27
0,26
|
Data di bawah
ini muatan yang di dapat dengan variasi data berupa tegangan di jaga tetap
sebesar 5 volt, 6 volt, dan 7 volt. Sedangkan jarak sebesar 3 mm.
No.
|
Tegangan (V)
|
Jarak (mm)
|
Q (10-8 C)
|
1
2
3
4
5
|
5 V
5 V
5 V
5 V
5 V
|
3 mm
3 mm
3 mm
3 mm
3 mm
|
0,10
0,11
0,10
0,10
0,10
|
No.
|
Tegangan (V)
|
Jarak (mm)
|
Q (10-8 C)
|
1
2
3
4
5
|
6 V
6 V
6 V
6 V
6 V
|
3 mm
3 mm
3 mm
3 mm
3 mm
|
0,10
0,13
0,15
0,13
0,15
|
No.
|
Tegangan (V)
|
Jarak (mm)
|
Q (10-8 C)
|
1
2
3
4
5
|
7 V
7 V
7 V
7 V
7 V
|
3 mm
3 mm
3 mm
3 mm
3 mm
|
0,15
0,15
0,14
0,15
0,18
|
Data di bawah ini muatan yang di dapat dengan variasi data berupa
tegangan di jaga tetap sebesar 5 volt, 6 volt, dan 7 volt. Sedangkan jarak
sebesar 5 mm.
No.
|
Tegangan (V)
|
Jarak (mm)
|
Q (10-8 C)
|
1
2
3
4
5
|
5 V
5 V
5 V
5 V
5 V
|
5 mm
5 mm
5 mm
5 mm
5 mm
|
0,06
0,06
0,06
0,07
0,07
|
No.
|
Tegangan (V)
|
Jarak (mm)
|
Q (10-8 C)
|
1
2
3
4
5
|
6 V
6 V
6 V
6 V
6 V
|
5 mm
5 mm
5 mm
5 mm
5 mm
|
0,08
0,08
0,07
0,08
0,07
|
No.
|
Tegangan (V)
|
Jarak (mm)
|
Q (10-8 C)
|
1
2
3
4
5
|
7 V
7 V
7 V
7 V
7 V
|
5 mm
5 mm
5 mm
5 mm
5 mm
|
0,09
0,08
0,09
0,09
0,09
|
4.2 Perhitungan
Kita
ambil data no 1 pada variasi jarak 1 mm dan tegangan sebesar 5 volt untuk
mengetahui kapasitas kapasitor. Sebelum menghitung kapasitas kapasitor dari
data di atas, kita akan menggunakan rumus pada persamaan :
C = k x εo x
C =
Pada percobaan ini digunakan kapasitor lempeng
lingkaran dengan diameter 25 cm. Berarti kita harus menentukakan luas dari
permukaan lempeng tersebut dan dalam satuan meter yaitu sebesar :
L
=
r2
L
= 3,14 x (12,5 x 10-2)2
L
= 490,624 x 10-4 m2
Setelah mengetahui luas permukaan dari
lempeng tersebut, sekarang kita bisa mendapatkan besar kapasitas kapasitor
tersebut. Dengan menggunakan rumus pertama, kita menggunakan bahan dialektrikum
yaitu udaraa yang memiliki koefisien dialektrikum (k) sebesar 1, maka rumus di
atas berubah menjadi
C
= εo
x
C
= 8,85 x 10-12 x
x 10-1
C = 4342,031 x
10-15
C = 0,04342031 x
10-8
C(d=1)
= 0,043 x 10-8 Farad
Selanjutnya
perhitungan dilakukan dengan variasi data jarak antar lempeng (d) sehingga
didapat :
C(d=3)
= 0,015 x 10-8 Farad
C(d=5)
= 0,0086 x 10-8 Farad
Dengan
menggunakan rumus kedua, dan dengan muatan 0,21 x 10 -8 dan tegangan
sebesar 5 volt maka :
C =
C =
x 10-8
C(v=5)
= 0,042 x 10-8
Hasil
Penghitungan Seluruhnya didapat data sebagai berikut :
No.
|
Tegangan (V)
|
Jarak (mm)
|
Q (10-8 C)
|
C (10-8 Farad)
|
|
1
|
5 V
|
1 mm
|
0,21
|
0,042
|
|
2
|
5 V
|
1 mm
|
0,2
|
0,04
|
|
3
|
5 V
|
1 mm
|
0,18
|
0,036
|
|
4
|
5 V
|
1 mm
|
0,18
|
0,036
|
|
5
|
5 V
|
1 mm
|
0,18
|
0,036
|
|
|
5 V
|
1 mm
|
0,19
|
0,038
|
|
|
|
|
|
|
|
No.
|
Tegangan (V)
|
Jarak (mm)
|
Q (10-8 C)
|
C (10-8 Farad)
|
|
1
|
6 V
|
1 mm
|
0,21
|
0,035
|
|
2
|
6 V
|
1 mm
|
0,2
|
0,033333
|
|
3
|
6 V
|
1 mm
|
0,21
|
0,035
|
|
4
|
6 V
|
1 mm
|
0,22
|
0,036667
|
|
5
|
6 V
|
1 mm
|
0,22
|
0,036667
|
|
|
6 V
|
1 mm
|
0,212
|
0,035333
|
|
|
|
|
|
|
|
No.
|
Tegangan (V)
|
Jarak (mm)
|
Q (10-8 C)
|
C (10-8 Farad)
|
|
1
|
7 V
|
1 mm
|
0,26
|
0,037143
|
|
2
|
7 V
|
1 mm
|
0,26
|
0,037143
|
|
3
|
7 V
|
1 mm
|
0,27
|
0,038571
|
|
4
|
7 V
|
1 mm
|
0,27
|
0,038571
|
|
5
|
7 V
|
1 mm
|
0,26
|
0,037143
|
|
|
7 V
|
1 mm
|
0,264
|
0,037714
|
|
|
|||||
No.
|
Tegangan (V)
|
Jarak (mm)
|
Q (10-8 C)
|
C (10-8 Farad)
|
|
1
|
5 V
|
3 mm
|
0,1
|
0,02
|
|
2
|
5 V
|
3 mm
|
0,11
|
0,022
|
|
3
|
5 V
|
3 mm
|
0,1
|
0,02
|
|
4
|
5 V
|
3 mm
|
0,1
|
0,02
|
|
5
|
5 V
|
3 mm
|
0,1
|
0,02
|
|
|
5 V
|
3 mm
|
0,0204
|
||
|
|
|
|
|
|
No.
|
Tegangan (V)
|
Jarak (mm)
|
Q (10-8 C)
|
C (10-8 Farad)
|
|
1
|
6 V
|
3 mm
|
0,1
|
0,016667
|
|
2
|
6 V
|
3 mm
|
0,13
|
0,021667
|
|
3
|
6 V
|
3 mm
|
0,15
|
0,025
|
|
4
|
6 V
|
3 mm
|
0,13
|
0,021667
|
|
5
|
6 V
|
3 mm
|
0,15
|
0,025
|
|
|
6 V
|
3 mm
|
0,022
|
||
|
|
|
|
|
|
No.
|
Tegangan (V)
|
Jarak (mm)
|
Q (10-8 C)
|
C (10-8 Farad)
|
|
1
|
7 V
|
3 mm
|
0,15
|
0,021429
|
|
2
|
7 V
|
3 mm
|
0,15
|
0,021429
|
|
3
|
7 V
|
3 mm
|
0,14
|
0,02
|
|
4
|
7 V
|
3 mm
|
0,15
|
0,021429
|
|
5
|
7 V
|
3 mm
|
0,18
|
0,025714
|
|
|
7 V
|
3 mm
|
0,022
|
||
No.
|
Tegangan (V)
|
Jarak (mm)
|
Q (10-8 C)
|
C (10-8 Farad)
|
|
1
|
5 V
|
5 mm
|
0,06
|
0,012
|
|
2
|
5 V
|
5 mm
|
0,06
|
0,012
|
|
3
|
5 V
|
5 mm
|
0,06
|
0,012
|
|
4
|
5 V
|
5 mm
|
0,07
|
0,014
|
|
5
|
5 V
|
5 mm
|
0,07
|
0,014
|
|
|
5 V
|
5 mm
|
0,0128
|
||
|
|
|
|
|
|
No.
|
Tegangan (V)
|
Jarak (mm)
|
Q (10-8 C)
|
C (10-8 Farad)
|
|
1
|
6 V
|
5 mm
|
0,08
|
0,013333
|
|
2
|
6 V
|
5 mm
|
0,08
|
0,013333
|
|
3
|
6 V
|
5 mm
|
0,07
|
0,011667
|
|
4
|
6 V
|
5 mm
|
0,08
|
0,013333
|
|
5
|
6 V
|
5 mm
|
0,07
|
0,011667
|
|
|
6 V
|
5 mm
|
0,012667
|
||
|
|
|
|
|
|
No.
|
Tegangan (V)
|
Jarak (mm)
|
Q (10-8 C)
|
C (10-8 Farad)
|
|
1
|
7 V
|
5 mm
|
0,09
|
0,012857
|
|
2
|
7 V
|
5 mm
|
0,08
|
0,011429
|
|
3
|
7 V
|
5 mm
|
0,09
|
0,012857
|
|
4
|
7 V
|
5 mm
|
0,09
|
0,012857
|
|
5
|
7 V
|
5 mm
|
0,09
|
0,012857
|
|
|
7 V
|
5 mm
|
|
0,012571
|
4.3 Grafik
Disini kami menyajikan 2 grafik, yang pertama adalah grafik C-V dan
grafik C-d. Pada grafik pertama disajikan dengan membedakan jarak antara kedua
lempeng kapasitor, selanjutnya pada grafik kedua di buat dengan membedakan
tegangan yang diberikan pada kapasitor. Grafik yang terbentuk dari perhitungan
rata rata di atas adalah :
Grafik
4.1 Grafik percobaan keseluruhan
4.4 Pembahasan
Pada
percobaan plat kapasitor ini dilakukan untuk menentukan kapasitan, mengetahui
pengaruh diameter plat dan tegangan serta membandingkan besaran C hasil
pengamatan dan perhitungan. Untuk mendukung percobaan plat kapasitor ini,
membutuhkan beberapa alat elektronik diantaranya power supply yang berguna
untuk menghasilkan tegangan, measuring amplifier dan beberapa alat elektronik
lainnya.
Pada percobaan kapasitor tersebut,
dilakukan percobaan selama 30 kali, dimana dilakukan percobaan sebanyak lima
kali untuk setiap variasi yang ditetapkan. Kami menggunakan 6 variasi yang
berbeda baik variasi tegangannya maupun variasi jarak antar plat kapasitornya.
Kami menggunakan juga macam variasi tegangan yaitu untuk tegangan 5V, 6V, 7V.
Sedangkan untuk variasi jarak, kami menggunakan tiga macam variasi jarak yaitu
1mm, 3mm, 5mm. dalam percobaan tersebut kami memakai ukuran waktu pada tiap
jedanya. Kami memberikan waktu 30 detik untuk mendapatkan hasil muatan yang
dihasilkan pada plat kapasitor. Waktu tersebut diberikan agar kami dapat
menstabilkan alat alat yang setelah dan yang akan digunakan. Selain itu juga
untuk mengatur ulang settingan awal dari voltmeter.
Percobaan kami memberikan hasil
percobaan yang kurang sesuai. Terjadi perbedaan antara hasil harga kapasitor
pengamatan dan perhitungan sesuai dengan persamaan-persamaan yang telah
dijabarkan. Terjadi perbedan yang cukup jauh antar keduanya. Hal ini mungkin
terjadi karena adanya beberapa factor seperti kurang akuratnya pengaturan pada
voltmeter, tersentuhnya probe oleh tangan, dll.
Kami menggunakan variasi jarak dan
tegangan pada percobaan ini karena kami ingin mencapai tujuan yaitu untuk
mengetahui pengaruh dari diameter plat dan tegangan. Ternyata dari hasil ini
yang dilakukan, bahwa memang ada pengaruh dari diameter plat. Selain itu
percobaan kami juga membuktikan bahwa kapasitansi berbanding terbalik dengan
luas kapasitornya dan tegangan berbanding terbalik dengan kapasitan.
BAB V
KESIMPULAN
1.
Jadi, untuk menentukan nilai kapasitan pada plat
sejajar dapat dilakukan dengan persamaan:
c=
2.
Jadi, pengaruh diameter plat dan tegangan pada
kapasitan yaitu, berbanding terbalik dengan kapasitan.
3.
Jadi, perbandingan nilai C yang kami dapatkan
berdasarkan hasil pengamatan dengan hasil perhitungan yaitu pada jarak 5 mm
adalah 0,1084 x 10-9 F : 0,08 x 10-9 F. Sedangkan pada
jarak 10 mm perbandingan yang diperoleh yaitu 0,064 x 10-9 F : 0,0
41 x 10-9 F. Dan pada jarak 15 mm, perbandingan yang diperoleh yaitu
0,052 x 10-9 F : 0,0 27 x 10-9 F.
DAFTAR PUSTAKA
Gussow, Milton. 1983. “Electricity and
Magnetism”. USA: The McGraw-Hill Companies
Resnick, Halliday. 2005. “Fundamentals of Physics Extended”.
USA: John Wiley &
Sons, Inc.
Serway, Raymond A. “Physics for Scientists and
Engineers”. 2004. Pomona: Thomson Brook/Cole
www.te.ugm.ac.id
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Search
Visit My Channel
Popular Posts
Blog Archive
-
▼
2017
(80)
-
▼
May
(24)
- LAPORAN RESMI PRAKTIKUM VISKOSITAS (M4)
- LAPORAN RESMI PRAKTIKUM GERAK PELURU (M6)
- LAPORAN RESMI PRAKTIKUM TETAPAN PEGAS (G2)
- LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KECEPATAN SUARA DIUDARA (G1)
- LAPORAN RESMI PRAKTIKUM PERCEPATAN GRAVITASI BUMI ...
- LAPORAN RESMI PRAKTIKUM INDEK BIAS (O2)
- TUGAS PENDAHULUAN PLAT KAPASITOR (L7)
- LAPORAN RESMI PRAKTIKUM TERMOKOPEL ( P3 )
- LAPORAN RESMI PRAKTIKUM PLAT KAPASITOR (L7)
- LAPORAN RESMI PRAKTIKUM VOLTAMETER (L2)
- LAPORAN RESMI PRAKTIKUM Hukum Boyle P5
- Laporan Resmi Praktikum Tegangan Permukaan
- tugas pendahuluan Sentrifugal(M10)
- Tugas Pendahuluan Koefesien gesekan dan modulus el...
- Tugas Pendahuluan Momen inersia(M9)
- Tugas pendahuluan Bola jatuh bebas(M3)
- Tugas pendahuluan PENGUKURAN TEGANGAN PERMUKAAN(M7)
- Tugas Pendahuluan Voltameter(L2)
- Tugas Pendahuluan Viscositas Zat Cair(M4)
- Tugas Pendahuluan Panas yang Ditimbulkan Oleh Arus...
- Tugas Pendahuluan POLARIMETER(O3)
- Tugas Pendahuluan Hukum Boyle(P5)
- Tugas pendahuluan Gerak Peluru (M6)
- LAPORAN RESMI PRAKTIKUM VOLTAMETER (L2)
-
▼
May
(24)
Totalah
Search This Blog
Pos Terbaruah
Materi Mekanika Fluida Teknik Aliran Invicid Inkompresibel PDF
Materi Mekanika Fluida Teknik Aliran Invicid Inkompresibel PDF Copyright please contact the author
0 comments:
Post a Comment
SIlahkan berkomentar, mari berdiskusi. Untuk bantuan atau permintaan bisa email kami. Semoga bermanfaat :)