Saturday, July 22, 2017
On July 22, 2017 by Auli in Pendidikanah No comments
PERKEMBANGAN
TEORI ATOM
A. Teori
Atom Thomson
Kelemahan Teori Atom Dalton diperbaiki oleh JJ. Thomson.
eksperimen yang dilakukannya menggunakan tabung sinar kotoda. Hasil
eksperimennya menyatakan bahwa ada partikel bermuatan negatif dalam atom yang
disebut elektron. Suatu bola pejal yang permukaannya dikelilingi
elektron dan partikel lain yang bermuatan positif sehingga atom bersifat
netral. Gambar atom model Thomson :
Dengan berdasar teori
ilmuwan lainnya seperti Sir Humphry Davy yang
membuktikan bahwa gas menjadi penghantar listrik yang lebih baik pada tekanan rendah, Thomson pun melakukan percobaan menggunakan tabung sinar katoda.
Jadi tabung di bawah ini adalah tabung hampa udara, dan di masing-masing ujung tabung diberi tabung sinar katode.
Tabung Sinar
Katode
Arus listrik dengan tegangan yang cukup tinggi, ternyata pada tekanan yang rendah dan suhu tinggi, gas dalam tabung akan berpijar tergantung jenis zat dalam tabung. Jika tekanan gas dikurangi, daerah depan katode akan menjadi gelap. Daerah gelap ini terus bertambah jika tekanan gas terus dikurangi. Akhirnya, seluruh tabung menjadi gelap, tetapi bagian tabung depan katode berpendar dengan warna kehijauan.
Melalui percobaan, dapat dibuktikan bahwa warna kehijauan itu adalah radiasi partikel. Karena berasal dari katode, maka sinar itu dinamakan sinar
katode.
Percobaan lebih lanjut membuktikan bahwa sinar katode merupakan radiasi partikel yang bermuatan listrik negatif yang selanjutnya disebut elektron.
Berbagai peristiwa yang terjadi pada percobaan
sinar katode :
1. Sinar katode merambat lurus dari permukaan anode menuju katode
2. Sinar katode dapat memutar kincir
3. Sinar katode dibelokkankearah kutub positif
"Atom merupakan bola pejal yang
bermuatan positif dan didalamya tersebar muatan negative elektron" atau dikatakan
bahwa elektron tertanam dalam awan muatan positif, inilah kesimpulan teori dari Thomson. Model inilah yang sering disebut ‘plung
pudding model’, atau model roti kismis dimana roti adalah muatan positif dan kismis merupakan elektron.
Secara ringkas model ini menyatakan :
1. Atom tersusun atas muatan –muatan positif yang
tersebar merata dalam seluruh volume bola.
2. Elektron melekat pada permukaan bola positif pada
posisi tertentu.
3. Elektron tidak bergerak mengelilingi inti.
4. Elektron bergetar pada frekuensi tertentu di
posisinya.
5. Massa keseluruhan atom terditribusi secara merata
dalam seluruh volume bola.
Kelebihan
Membuktikan adanya partikel lain yang bermuatan negative dalam atom. Berarti atom bukan merupakan bagian terkecil dari suatu unsur.
Membuktikan adanya partikel lain yang bermuatan negative dalam atom. Berarti atom bukan merupakan bagian terkecil dari suatu unsur.
Kelemahan
Model Thomson ini tidak dapat menjelaskan susunan muatan positif dan negative dalam bola atom tersebut, belum dapat menjelaskan reaksi kimia yang terjadi antar atom. Tidak dapat menjelaskan mengapa partikel α yang ditembakkan pada lapisan tipis emas (pada eksperimen Rutheford), banyak menembus lapisan tipis emas. Tidak dapat menjelaskan garis-garis spektrum emisi atom Hidrogen yang jumlahnya banyak, padahal Hidrogen hanya memilki satu elektron.
Model Thomson ini tidak dapat menjelaskan susunan muatan positif dan negative dalam bola atom tersebut, belum dapat menjelaskan reaksi kimia yang terjadi antar atom. Tidak dapat menjelaskan mengapa partikel α yang ditembakkan pada lapisan tipis emas (pada eksperimen Rutheford), banyak menembus lapisan tipis emas. Tidak dapat menjelaskan garis-garis spektrum emisi atom Hidrogen yang jumlahnya banyak, padahal Hidrogen hanya memilki satu elektron.
Tabung Lucutan Gas
Adalah peristiwa
mengalirnya muatanmuatan listrik di dalam tabung lucutan gas pada tekanan yang
sangat kecil. Sebuah tabung lucutan adalah tabung yang berisi udara, didalam
tabung berisi elektrode-elektrode, yang biasanya disebut anoda (elektrode +)
dan katode (elektrode -). Udara dalam tabung ini tidak dapat mengalirkan arus
listrik walaupun ujung-ujung elektroda tersebut dihubungkan dengan induktor
Ruhmkorf. Keadaan akan berubah jika udara dalam tabung dikeluarkan sehingga
tekanan udara menjadi kecil dan letak-letak molekul udara manjadi renggang.
Pada tekanan 4
cmHg, dalam tabung memancarkan cahaya merah-ungu. Cahaya ini akan
menghilang sejalan dengan semakin kecilnya tekanan. Pada tekanan 0,02 mmHg
udara dalam tabung tidak lagi memancarkan cahaya namun kaca dimuka katoda
berpendar kehijauan. Crookes berpendapat bahwa dari katoda
dipancarkan sinar yang tidak tampak yang disebut Sinar katoda. Sinar
katoda dapat di pelajari karena bersifat memendarkan kaca. Sinar Katoda adalah
arus elektron dengan kecepatan tinggi yang keluar dari katoda.
Sifat sinar Katoda :
1. Memiliki Energi
2. Memendarkan kaca
3. Membelok dalam medan listrik dan
medan magnet.
4. Jika ditembakkan pada logam
menghasilkan sinar X
5. Bergerak cepat menurut garis lurus
dan keluar tegak lurus dari Katoda.
Simpangan sinar katoda dalam medan
listrik dan medan magnet menunjukkan bahwa sinar ini bermuatan negatif. Thomson
dapat menunjukkan bahwa partikel sinar katoda itu sama bila katoda diganti
logam lain. Jadi partikel-partikel sinar katoda ada pada setiap logam yang
disebut
elektron. Tanpa
mngenal lelah dan menyerah, akhirnya Thomson dapat mengukur massa elektron,
ternyata muatan elektron 1,6021.10-19 Coulomb dan massa elektron 9,1090.10-31
Kg. Terjadinya sinar katoda dapat diterangkan sebagai berikut:
Pada tekanan yang sangat kecil, letak molekul-molekul udara sangat
renggang, dalam gerakannya menuju katoda (-), ion-ion positif membentur
katoda dengan kecepatan tinggi. Benturan-benturan tersebut mengakibatkan
terlepasnya elektron-elektron dari logam katoda.
Percobaan Thomson
J.J Thomson (1856-1940) menamakan
partikel bermuatan negatif tersebut dengan elektron. Sekitar tahun 1897,
dia yang pertama kali menentukan perbandingan antara muatan dan massa elektron.
Thomson menggunakan prinsip bahwa partikel-partikel yang bergerak melalui medan
magnetik akan dibelokkan.
Gambar diatas menunjukkan skema
rangkaian peralatan yang digunakan oleh Thomson. Jika sebuah partikel bermuatan
e dan kecepatan v memotong tegak lurus daerah medan magnetik B, maka partikel
akan menempuh lintasan berbentuk lingkaran dengan jari-jari dengan m dan e
adalah massa dan muatan partikel, sehingga perbandingannya , r dan B dapat
diukur, sedangkan v belum diketahui. Untuk mengukur v digunakan Spektrometer
massa. Partikel bermuatan e yang diletakkan dalam medan listrik akan
mengalami gaya listrik sebesar Flistrik = e.E partikel bermuatan ini akan
menyimpang dalam medan listrik. Penyimpangan ini dapat ditiadakan dengan
memasang medan magnetik B dan kapasitor, yang arah garis gayanya tegak lurus
dengan arah medan listrik E. alat ini disebut sebagai Selektor kecepatan. Karena
dapat memilih kecepatan partikel yang akan diteruskan.
Partikel bermuatan mula-mula dikirim
melalui sebuah alat Selektor kecepatan..
Kemudian partikel ini memasuki daerah medan magnetik B (mengarah kedalam
kertas). Hal ini menyebabkan ion e bergerak dengan lintasan setengah lingkaran
dan menumbuk film fotografik di P. Medan magnetik B akan menghasilkan gaya
Lorentz sebesar FLorentz =
B.e.V inilah gaya yang meniadakan gaya listrik FListrik ,
sehingga elektron dalam kapasitor tetap berjalan lurus.
Maka:
E
dan B dapat diukur, sehingga kecepatan partikel dapat ditentukan. Dengan
demikian dapat diketahui nilai perbandingan e m Thomson mendapat
hasil :
Skema percobaan e/m
Prinsip Dasar dan Penurunan Rumus
1. Pemercepatan elektron dalam
electron gun.
Electron gun digunakan
untuk mempercepat elektron dalam medan listrik. Prinsip kerjanya ditunjukkan
dalam Gambar 1. Katoda dipanasi
menggunakan pemanas (heater) dan melepaskan elektron termal. Jika antara katoda
dan anoda diberi beda potensial maka elektron-elektron dipercepat dalam medan
listrik antara anoda dan katoda.
Jika kecepatan elektron saat lepas
dari katoda diabaikan dan tegangan yang digunakan pada anoda adalah V (volt) ,
maka kecepatan elektron v (m/s) saat melewati anoda memenuhi hukum kekekalan
energi, yaitu
(1)
2.
Gerakan
elektron dalam medan listrik
Elektron
yang dipancarkan tegak lurus terhadap medan listrik homogen akan mengalami
gerak melingkar pada laju yang sama dalam bidang yang tegak lurus medan
listrik. Jika rapat fluks medan listrik adalah B (Wb/m2), laju gerak melingkar
adalah v (m/s), jari-jari lingkaran r (m), maka gaya Lorentz menjadi gaya
sentripetal gerak melingkar.
(2)
Dari
persamaan (1) dan (2), maka muatan spesifik elektron dapat dinyatakan sebagai:
(3)
3.
Koil
Helmholtz
Dua
buah koil lingkaran dengan jari-jari sama dikemas secara paralel koaksial satu
sama lain dan dengan kuat arus sama dilewatkan pada keduanya pada arah yang
sama. Selanjutnya, medan magnet homogen dapat diperoleh pada arah aksial
diantara kedua koil tersebut. Prinsip inilah yang digunakan dalam koil
Helmholtz. Jika kuat medan magnet yang digunakan adalah H (A/m), jari-jari
lingkaran R (m), kuat arus I(A), maka hukum Biot-Savart memberikan persamaan
berikut:
Jika
jumlah lilitan adalah N, kekuatan medan magnet menjadi N kali. Jika
permeabilitas magnetik dalam vakum adalah 4p/107,
maka rapat fluks antara kedua koil akan menjadi,
Dalam
praktikum ini N = 130 lilitan, R = 0,150 (m), sehingga rapat fluks medan magnet
menjadi
(4)
Alat Lengkap
a)
Sumber arus untuk koil Helmholtz dengan
tegangan 0 s.d 15 V dan arus 0 s.d 2,5 A, tipe RPS-1000N, RPS-2000N, DRP-55
b) Sumber
daya untuk tabung lucutan elektron.
a. Tegangan : 0 s.d 500 V
b. Arus : 0 s.d 30 mA
c) Amperemeter
DC maks. 2 A
d) Mikroskop
vernier dan katetometer MM-200N
e) Magnet
jarum
f) Baterei
6 s.d 12 V dan resistor variabel 10 W untuk koil
Helmholtz
g) Koil
helmholtz
a. Jumlah
lilitan N : 130
b. Jari-jari : 0,150 m
h) Tabung
lucutan elektron
a. Pemanas : tegangan V = 6,3 V dan
arus I = 0,4 A
b. Tegangan
anoda maks: 500 V (arus anoda 10 mA)
PROSEDUR
1. Menyiapkan
semua alat dan bahan yang berkaitan dengan penentuan tegangan, arus listrik dan
medan magnet kemudian merangkainya sesuai gambar.
2. Menentukan
tegangan anoda sebesar 300 volt dengan menentukan jari-jari di lingkaran
berwarna biru adalah 8 cm, Kemudian mencatat besarnya arus yang terukur, pada
saat lintasan electron berbentuk lingkaran, seperti gambar berikut:
3. Melakukan
Variasi tegangan anoda dari 300 volt – 200 volt dengan interval penurunan 10.
Mencatat perubahan arus yang terukur setiap perubahan variasi tegangan,
sedemikian sehingga diameter lingkaran tepat 8 cm
4.
Memasukkan data dengan menggunakan tabel.
Kemudian kita menentukan medan magnet dengan menggunakan tabel.
5.
Membuat grafik hubungan antara tegangan dengan
kuadrat arus, menentukan persamaan regresi sebagaimana dirumuskan sebagai:
V=
k I²
6. Untuk
membuat grafik k terhadap B² menggunakan rumus berikut:
7. Menentukan
e/m dari gradien garis grafik pada langkah nom 6 diatas.
8. Membandingkan
dengan literature :
ANALISIS
DATA
Data
yang diperoleh:
·
Jumlah lilitan kumparan (n) = 130 lilitan
·
Jari – jari kumparan (R) = 0,15 ± 0,0005 m
·
Jari – jari lintasan electron ( r) = (0,04 ±
0,0005) m
Tabel
hasil Pengamatan Tegangan (V) dan Arus (I)
·
r (konstan) = 0,04 m
Tabel V = f(I)
Membuat Grafik
hubungan antara V dan I²
Dengan
memisalkan x= I² dan y=V
Sumber :
Laporan Praktikum Fisika
Eksperimental Lanjut Eksperimen E/M Elektron. Efinda
Putri Normasari Susanto.Universitas Airlangga
B. Teori
Atom Rutherford
Pada
tahun 1911 Hans William Geiger dan Ernest Marsden di bawah pengawasan Ernest
Rutherford melakukan percobaan hamburan sinar alfa untuk menguji kebenaran
hipotesis Thomson. Mereka menggunakan pemancar partikel alfa di belakang layar
timbal yang berlubang kecil sehingga dihasilkan berkas partikel alfa yang
tajam. Berkas ini diarahkan pada selaput emas tipis. Pada sisi lain dipasang
layar berlapis seng sulfida (ZnS) yang dapat berpendar bila tertumbuk partikel
alfa.
Dari pengamatan mereka, didapatkan fakta bahwa apabila partikel alfa ditembakkan pada lempeng emas yang sangat tipis, maka sebagian besar partikel alfa diteruskan (ada penyimpangan sudut kurang dari
1°), tetapi dari pengamatan Marsden diperoleh fakta bahwa satu diantara 20.000 partikel alfa akan membelok sudut 90° bahkan lebih, atau ada yang dipantulkan. Hal ini pastilah tidak sesuai dengan teori Thomson dimana atom digambarkan bersifat homogen yang padat pada semua bagiannya. Jika atom itu
seperti sebuah roti kismis, maka hamburannya akan merata dan tidak mungkin
dipantulkan kembali. Jadi hasil dari eksperimen Rutheford menunjukkan bahwa
model atom Thomson yang menyatakan bahwa muatan positif tersebar merata didalam
atom tidak dapat diterima. Interpretasi Rutheford terhadap hasil percobaan ini
adalah bahwa atom harus memilki inti
bermuatan positif dan bermassa besar.
.
Hipotesis Rutherford:
1. Atom sebagian besar tediri dari ruang
hampa dengan satu inti yang bermuatan positif dan satu atau beberapa electron
yang beredar disekitar inti, seperti planet-planet yang bergerak dalam sistem
tata surya. Massa atom sebagian besar terletak pada intinya.
2. Atom secara keseluruhan bersifat
netral, muatan positif pada inti sama besarnya dengan muatan elektron yang
beredar di sekitarnya. Muatan positif pada inti besarnya sama dengan nomer atom
dikalikan dengan muatan elementer.
3. Inti dan elektron tarik-menarik. Gaya
tarik menarik ini merupakan gaya sentripetal yang mengendalikan gerak elektron
pada orbitnya masing-masing seperti grafitasi dalam tata surya.
4. Pada reaksi kimia, inti atom tidak
mengalami perubahan. Yang mengalami perubahan ialah elektron-elektron pada
kulit terluar.
Berdasarkan percobaan jeniusnya itulah Rutherford mengemukakan gagasannya tentang inti atom. Menurutnya, sebagian besar massa dan muatan positif
atom terkonsentrasi pada bagian pusat atom yang selanjutnya disebut inti atom (pernyataan 1). Elektron beredar mengitari pada jarak yg
relative sangat jauh. Jarak antara inti hingga kulit atom dinamakan jari-jari
atom.
Dengan model seperti itu, maka penghamburan sinar alfa lempeng emas tipis dapat dijelaskan sebagai berikut:
1.
Sebagian besar partikel sinar alfa dapat tembus karena melalui daerah hampa.
2.
Partikel alfa yang mendekati inti atom dibelokkan karena mengalani gaya tolaki
inti
3. Partikel alfa yang menuju inti atom dipantulkan karena inti bermuatan positif dan sangat pejal.
Kelebihan
Membuat hipotesa bahwa atom tersusun dari inti atom dan elektron yang mengelilingi inti
Membuat hipotesa bahwa atom tersusun dari inti atom dan elektron yang mengelilingi inti
Kelemahan
a.
Tidak dapat menjelaskan stabilitas atom
secara keseluruhan, yaitu karena elektron dipercepat maka akan terus menerus
memancarkan radiasi gelombang elektromagnetik yang berakibat energi elektron
semakin kecil, sehingga elektron akan berspiral menuju inti atau musnah dalam
waktu 10-8 detik, namun kenyataanya elektron bergerak stabil
dilintasannya.
b.
Atom meradiasikan spektrum kontinu,
padahal hasil pengamatan spektrum atom hidrogen melalui spektrum spektrometer
menunujukkan bahawa spektrum berbentuk garis (deret Balmer).
c.
Tidak dapat menjelaskan bagaimana
distribusi elektron di luar inti atom.
Sumber :
http://komangsuardika.blogspot.com/2014/05/model-atom-rutherford.html
C. Teori
Atom Bohr
Postulat
Model Atom Bohr
Ada empat postulat yang digunakan
untuk menutupi kelemahan model atom Rutherford, antara lain :
1. Atom Hidrogen terdiri dari sebuah
elektron yang bergerak dalam suatu lintas edar berbentuk lingkaran mengelilingi
inti atom ; gerak elektron tersebut dipengaruhi oleh gaya coulomb sesuai dengan
kaidah mekanika klasik.
2. Lintas edar elektron dalam hydrogen
yang mantap hanyalah memiliki harga momentum angular L yang merupakan kelipatan
dari tetapan Planck dibagi dengan 2π.dimana n = 1,2,3,… dan disebut sebagai
bilangan kuantum utama, dan h adalah konstanta Planck.
3. Dalam lintas edar yang mantap
elektron yang mengelilingi inti atom tidak memancarkan energi elektromagnetik,
dalam hal ini energi totalnya E tidak berubah.
4. Jika suatu atom melakukan transisi
dari keadaan energi tinggi EU ke keadaan energi lebih rendah EI, sebuah foton
dengan energi hυ=EU-EI diemisikan. Jika sebuah foton diserap, atom tersebut
akan bertransisi ke keadaan energi rendah ke keadaan energi tinggi.
Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan
dari Model Atom Niels Bohr adalah sebagai berikut :
1.
Atom terdiri dari beberapa
kulit/subkulit untuk tempat berpindahnya electron dan atom membentuk suatu orbit
dimana inti atom merupakan positif dan disekelilingnya terdapat elektron.
2.
Mampu membuktikan adanya lintasan elektron
untuk atom hidrogen dengan jari-jari bola:= 0,529 Angstrom= 0,529 x 10–10m=
1 bohr.
3.
Bohr-sommerfeld mengembangkan orbit Bohr
(bola) menjadi orbital yaitu fungsi gelombang elektron atau identitas elektron
sebagai gelombang yang memiliki bentuk bola (l = 0, orbital s) atau 1 bola, (l
= 1, orbital p) atau 2 balon terpilin, (l = 2, orbital d) atau 3 balon
terpilin, (l = 3, orbital f).
4.
Elektron tidak mengorbit mengelilingi inti
melalui sembarang lintasan, tp hanya melalui lintasan tertentu dengan momentum
sudut tertentu tanpa melepaskan energi (= Lintasan Stasioner )
5.
Elektron dapat berpindah hanya dengan
melepaskan dan menyerap energi sebesar hf (energi foton)
Kekurangan
dari Model Atom Niels Bohr adalah sebagai berikut :
1.
Hanya dapat menerangkan spektrum dari atom
atau ion yang mengandung satu elektron dan tidak sesuai dengan spektrum atom
atau ion yang berelektron banyak.
2.
Tidak mampu menerangkan bahwa atom dapat
membentuk molekul melalui ikatan kimia
3.
Tidak dapat menjelaskan efek Zeeman dan efek
Strack.
4.
Tidak dapat menerangkan kejadian-kejadian
dalam ikatan kimia dengan baik, pengaruh medan magnet terhadap atom-atom, dan
spektrum atom yang berelektron lebih banyak.
5.
Menurutnya kedudukan dalam mengelilingi atom
dinyatakan dengan pasti.
6.
Gerakan elektron digambarkan sebagai
lingkaran/elip.
7.
Tidak dapat menerangkan intensitas spektrum
lebih lanjut
8.
Atom terdiri dari inti yang bermuatan positif
dan dikelilingi oleh elektron yang bermuatan negatif di dalam suatu lintasan.
9.
Elektron dapat berpindah dari satu lintasan
ke yang lain dengan menyerap atau memancarkan energi sehingga energi elektron
atom itu tidak akan berkurang.
Sumber :
Teoriatomkimia.blogspot.com/2013/09/postulat-dasar-model-atom-bohr.html
D. Teori
Atom Kuantum
Model
atom mekanika kuantum modern lahir pada tahun 1925, ketika Werner Karl Heisenberg mengembangkan mekanika matriks
dan Erwin Schrödinger menemukan mekanika gelombang
dan persamaan Schrödinger. Werner
Heisenberg mengembangkan teori mekanika kuantum yang dikenal dengan prinsip
ketidakpastian yaitu “Tidak mungkin dapat ditentukan kedudukan dan momentum
suatu benda secara seksama pada saat bersamaan, yang dapat ditentukan adalah
kebolehjadian menemukan elektron pada jarak tertentu dari inti atom”.Daerah
ruang di sekitar inti dengan kebolehjadian untuk mendapatkan elektron disebut
orbital. Bentuk dan tingkat energi orbital dirumuskan oleh Erwin Schrodinger.
Erwin Schrodinger memecahkan suatu persamaan untuk mendapatkan fungsi gelombang
untuk menggambarkan batas kemungkinan ditemukannya elektron dalam tiga dimensi.
Teori kuantum juga telah dikemukakan
oleh Max Planck pada tahun 1900 yang menyatakan bahwa atom dapat memancarkan
atau menyerap energi hanya dalam jumlah tertentu (kuanta). Jumlah energi yang
dipancarkan atau diserap dalam bentuk radiasi elektromagnetik disebut kuantum.
Adapun besarnya kuantum dinyatakan dalam persamaan berikut:
E=
Keterangan:
E = energi
radiasi (Joule = J)
h = konstanta Planck
(6,63 x 10-34 J.s)
c = cepat rambat
cahaya di ruang hampa (3 x 108 ms-1)
l = panjang
gelombang (m)
Dengan teori
kuantum, kita dapat mengetahui besarnya radiasi yang dipancarkan maupun yang
diserap. Selain itu, teori kuantum juga bisa digunakan untuk menjelaskan
terjadinya spektrum atom. Perhatikan spektrum atom hidrogen berikut.
Pada Gambar
di atas dapat dilihat bahwa percikan listrik masuk ke dalam tabung gelas yang
mengandung gas hidrogen. Sinar yang keluar dari atom H (setelah melalui celah)
masuk ke dalam prisma, sehingga sinar tersebut terbagi menjadi beberapa sinar
yang membentuk garis spektrum. Ketika sinar itu ditangkap oleh layar, empat
garis yang panjang gelombangnya tertera pada layar adalah bagian yang dapat
dilihat dari spektrum gas hidrogen.
Awan
elektron disekitar inti menunjukan tempat kebolehjadian elektron. Orbital
menggambarkan tingkat energi elektron. Orbital-orbital dengan tingkat energi
yang sama atau hampir sama akan membentuk sub kulit. Beberapa sub kulit
bergabung membentuk kulit.
Dengan
demikian kulit terdiri dari beberapa sub kulit dan subkulit terdiri dari
beberapa orbital. Walaupun posisi kulitnya sama tetapi posisi orbitalnya belum
tentu sama.
Karakteristik
model atom kuantum :
Ø Gerakan
elektron memiliki sifat gelombang, sehingga lintasannya (orbitnya) tidak
stasioner seperti model Bohr, tetapi mengikuti penyelesaian kuadrat fungsi
gelombang yang disebut orbital (bentuk tiga dimensi darikebolehjadian paling
besar ditemukannya elektron dengan keadaan tertentu dalam suatu atom)
Ø Bentuk
dan ukuran orbital bergantung pada harga dari ketiga bilangan kuantumnya.
(Elektron yang menempati orbital dinyatakan dalam bilangan kuantum tersebut)
Ø Posisi
elektron sejauh 0,529 Amstrong dari inti H menurut Bohr bukannya sesuatu yang
pasti, tetapi bolehjadi merupakan peluang terbesar ditemukannya elektron.
Bilangan
kuantum dan orbital atom
Ø Schrodinger
berhasil menyelesaikan seperangkat persamaan matematis yang menghasilkan tiga
bilangan kuantum yang menunjukkan daerah kebolehjadian menemukan elektron di
sekeliling inti.
Ø Ketiga
bilangan kuantum itu adalah bilangan kuantum utama (n), bilangan kuantum azimut
(l), dan bilangan kuantum magnetik (ml).
Ø Bilangan
kuantum utama (n) menunjukkan tingkat energi.
Ø Bilangan
kuantum azimut (l) menentukan bentuk orbital dan sub tingkatan energi.
Ø Bilangan
kuantum magnetik (ml) menyatakan orientasi orbital atau sikap orbital terhadap
orbital lain.
Ø Selain
tiga bilangan kuantum yang berasal dari penyelesaian persamaan Schrodinger,
masih ada satu bilangan kuantum, yaitu bilangan kuantum spin (ms).
Ø Bilangan
kuantum spin menentukan arah perputaran (spin) tiap elektron.
Konfigurasi
elektron dan sistem periodik
Ø Menurut
prinsip Aufbau, konfigurasi elektron dimulai dari subkulit yang memiliki
tingkat energi terendah dan diikuti dengan subkulit yang memiliki tingkat
energi lebih tinggi.
Ø Asas
larangan Pauli menyatakan bahwa tidak ada dua elektron dalam sebuah atom apa
pun dapat mempunyai keempat bilangan kuantum yang sama.
Ø Menurut
aturan Hund, dalam subtingkatan energi tertentu, tiap orbitaldihuni oleh satu
elektron terlebih dahulu sebelum ada orbital yang memiliki sepasang elektron.
Elektron-elektron tunggal dalam orbital itu mempunyai spin searah (paralel).
Ø Dalam
sistem periodik unsur, unsur dikelompokkan dalam empat blok, yaitu blok s, blok
p, blok d, dan blok f.
Sumber :
http://rinioktavia19942.wordpress.com/kimia-kelas-xi/semester-i/struktur-atom/teori-atom-mekanika-kuantum/
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Search
Visit My Channel
Popular Posts
Blog Archive
-
▼
2017
(80)
-
▼
July
(10)
- Langkah-Langkah Kuliah ke Luar Negeri: Dari A-Z
- [Tentang Cak Nun Kita]
- Draft KesiapanPemerintah dalam Megaproyek 35000 MW...
- PERKEMBANGAN TEORI ATOM LENGKAP
- CONTOH FORMAT CV CURICULLUM VITAE FORMAL MAHASISWA...
- CONTOH FORMAT SURAT PENGAJUAN DANA LOMBA KE REKTORAT
- CONTOH FORMAT SURAT PENGAJUAN DANA LOMBA KE DEKAN ...
- CONTOH SURAT PENGAJUAN DANA LOMBA KE IKOMA ITS
- PROPOSAL KEGIATAN INI LHO ITS! 2016 INSTITUT TEKN...
- CONTOH SURAT REKOMENDASI JURUSAN UNTUK PENGAJUAN B...
-
▼
July
(10)
Totalah
Search This Blog
Pos Terbaruah
Materi Mekanika Fluida Teknik Aliran Invicid Inkompresibel PDF
Materi Mekanika Fluida Teknik Aliran Invicid Inkompresibel PDF Copyright please contact the author
0 comments:
Post a Comment
SIlahkan berkomentar, mari berdiskusi. Untuk bantuan atau permintaan bisa email kami. Semoga bermanfaat :)