Friday, May 5, 2017
On May 05, 2017 by Auli in lapres No comments
ABSTRAK
Dalam hukum Newton mengenai
gravitasi dinyatakan bahwa dua buah partikel atau lebih di alam semesta ini
akan saling menarik dengan gaya yang besarnya berbanding lurus dengan perkalian
antar massa partikel dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antar pusat
massa. Semua benda yang berada di permukaan bumi mengalami gaya tarik yang
arahnya menuju ke pusat bumi. Gaya yang demikianlah yang disebut sebagai gaya
gravitasi. Besar gaya gravitasi ini dipengaruhi oleh massa benda dan jarak
benda ke pusat bumi. Sehingga besarnya percepatan gravitasi di setiap tempat di
permukaan bumi berbeda sebab jarak benda terhadap pusat bumi berbeda. Dengan
demikian semakin tinggi letak suatu tempat maka semakin kecil percepatan
gravitasi di tempat tersebut, demikian pula sebaliknya. Besarnya percepatan
gravitasi dapat dicari dengan menggunakan suatu alat yang disebut bandul
matematis dan bandul fisis. Dengan mengayunkan bandul tersebut maka akan
diperoleh periode getaran dari bandul tersebut. Dari periode tersebut maka
dapat dihitung besarnya percepatan gravitasi. Dengan panjang tali bandul yang berbeda maka akan
dihasilkan percepatan gravitasi yang berbeda pula. Ini berarti bahwa besarnya
percepatan gravitasi akan berbeda untuk
setiap panjang tali, periode dan jarak pusat massa yang berbeda.
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul 1
Abstrak 2
Daftar Isi 3
Daftar Gambar 4
Daftar Tabel 5
Daftar Grafik 6
Bab I Pendahuluan 7
I.1
Latar Belakang 7
I.2
Maksud danTujuan 7
I.3
Permasalahan 7
I.4
Sistematika Laporan 7
Bab II Dasar Teori 8
II.1
Bandul Matematis 10
II.2
Bandul Fisis 11
Bab III Peralatan dan Cara Kerja 13
III.1
Peralatan 13
III.2
Cara Kerja 13
Bab IV Analisa Data dan Pembahasan 15
IV.1
Analisa Data 15
IV.2
Pembahasan 19
Bab V Kesimpulan 20
Daftar Pustaka 21
Lampiran
DAFTAR GAMBAR
Halaman
¨ Gambar 2.1 Gerak Harmonis Sederhana 8
¨
Gambar 2.2
Gerak Harmonis Sederhana Melingkar 8
¨
Gambar 2.3
Bandul Matematis 10
¨
Gambar 2.4
Bandul Fisis 11
¨
Gambar 3.1
Rangkaian Percobaan Bandul Matematis 13
DAFTAR TABEL
Halaman
·
Tabel 4.1.1
Ralat Bandul Matematis (T) untuk
l = 100 cm 15
·
Tabel 4.1.2
Ralat Bandul Matematis (T) untuk
l = 80 cm 15
·
Tabel 4.1.3
Ralat Bandul Matematis (T) untuk
l = 50 cm 16
·
Tabel 4.1.4
Ralat Bandul Fisis Percobaan I
(t1) 16
·
Tabel 4.1.5
Ralat Bandul Fisis Percobaan I
(t2) 16
·
Tabel 4.1.6
Ralat Bandul Fisis Percobaan II
(t1) 17
·
Tabel 4.1.7
Ralat Bandul Fisis Percobaan II
(t2) 17
·
Tabel 4.1.8
Ralat Tabel Regresi Linier 19
DAFTAR GRAFIK
Halaman
§ Grafik
4.1 Grafik Hubungan Antara T2
dan l pada bandul
Matematis 18
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANG
Benda yang dilepas dari suatu tempat
di atas tanah akan jatuh. Hambatan udara akan mempengaruhi percepatan dari
benda yang jatuh. Percepatan yang dialami oleh benda yang jatuh disebabkan oleh
gaya gravitasi bumi atau gaya tarik bumi disebut percepatan gravitasi.
Berat adalah besar dari gaya
gravitasi yang bekerja pada suatu benda. Berat suatu benda akan berbeda
harganya dari satu tempat ke tempat lain pada permukaan bumi. Berat benda ini
dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain massa dan percepatan gravitasi.
Massa tidak tergantung pada tempat di permukaan bumi maka dapat dikatakan bahwa
percepatan gravitasi bumilah yang berubah antara tempat yang satu dengan yang
lain di permukaan bumi.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa
percepatan gravitasi dipengaruhi oleh jarak suatu tempat dengan pusat bumi dan
kemasifan susunan bumi di tempat tersebut. Ini berarti bahwa besar percepatan
gravitasi tidak sama di setiap tempat.
I.2
TUJUAN PERCOBAAN
Percobaan kali ini dilakukan dengan
maksud untuk menentukan percepatan gravitasi bumi dengan menggunakan alat yaitu
bandul matematis dan bandul fisis. Berdasarkan data yang diperoleh dari
percobaan ini maka dapat diketahui adanya pengaruh frekuensi, periode dan
panjang tali bandul pada perhitungan terhadap percepatan gravitasi bumi.
I.3
PERMASALAHAN
Permasalahan yang dihadapi pada
percobaan tentang percepatan gravitasi bumi ini adalah bagaimana cara mencari
besarnya percepatan gravitasi bumi dengan menggunakan alat yaitu bandul
matematis dan bandul fisis.
I.4
SISTEMATIKA LAPORAN
Laporan ini tersusun atas beberapa bab yang saling
berhubungan satu dengan yang lain.
Selain itu laporan ini juga dilengkapi dengan abstrak, daftar isi, daftar
gambar, daftar tabel, daftar grafik, daftar pustaka dan lampiran. Adapun
bab-bab tersebut adalah Bab I yaitu Pendahuluan yang terdiri dari latar
belakang, maksud dan tujuan praktikum, permasalahan dan sistematika laporan. Sedangkan
Bab II adalah Dasar Teori yang menunjang percobaan. Bab III menjelaskan tentang
peralatan-peralatan yang digunakan dalam percobaan dan cara pengerjaan
percobaan dengan alat-alat tersebut. Bab IV merupakan Analisa Data dan
Pembahasan dari permasalahan. Dan yang terakhir adalah Bab V yang merupakan
Kesimpulan dari percobaan yang dilakukan dan bab-bab sebelumnya.
BAB II
DASAR
TEORI
Getaran yaitu gerakan bolak-balik di
sekitar titik kesetimbangan. Sebagai salah satu contohnya adalah pegas yang
salah satu ujungnya ditarik kemudian dilepaskan maka pegas tersebut akan
bergetar dan bandul jam dinding mengayun terhadap suatu kedudukan setimbang
yang vertikal. Ada satu jenis getaran yang lebih khusus lagi yang disebut
getaran selaras atau getaran harmonis sederhana yaitu getaran yang setelah
selang waktu tertentu selalu kembali ke kedudukan yang sama yang biasa disebut
getaran periodik. Selang waktu tersebut dinamakan periode.
Periode
adalah selang waktu yang diperlukan untuk melakukan satu getaran lengkap. Sedangkan kebalikan dari periode
(seper periode) disebut frekuensi. Jadi frekuensi adalah banyaknya getaran per
satuan waktu.
T
= 1
f
1 0 F = -kx 2
x
A A
Gambar 2.1 Gerak Harmonis Sederhana
Gambar
di atas menunjukkan sebuah benda yang sedang bergetar. Titik 1 dan 2 adalah titik
terjauh dari kesetimbangan yang disebut amplitudo (A). Sedangkan jarak benda
yang bergetar dari titik kesetimbangan disebut simpangan (x), yang berubah
secara periodik dalam besar dan arahnya. Kecepatan (V) dan percepatan (a) benda
juga berubah dalam besar dan arah. Selama benda bergetar, ada kecenderungan
untuk kembali ke posisi setimbang. Untuk itu ada gaya yang bekerja pada benda
untuk mengembalikan benda ke posisi setimbang. Gaya (F) ini disebut gaya
pemulih (restoring force) dan arahnya menuju posisi setimbang.
Menurut Hukum Hooke maka gaya
pemulih sebanding dengan simpangan atau dirumuskan:
F = - k . x dimana x
= simpangan massa m
k = tetapan
Sesuai
dengan Hukum Newton tentang gerak maka:
(Persamaan differensial gerak harmonis
sederhana)
Q
q
Gambar 2.2
Gerak Harmonis Sederhana Melingkar
Pada
gambar 2.2 amplitudo (A) adalah
simpangan maksimum dan q adalah sudut yang dibuat oleh titik OQ terhadap garis diameter horizontal. Karena
geraknya berputar beraturan maka besarnya sudut
q setiap saat dirumuskan qt =
w t + q0 .
w adalah kecepatan sudut atau kecepatan angular
yang besarnya w = 2 p f , sedang
q0 adalah besarnya q pada saat t = 0. Sehingga :
x = A cos ( 2 p f t + q0 )
V = - 2 p f A
sin ( 2 p f t + q0 )
A = - 4 p2 f2 A cos ( 2
p f t + q0 )
Dari
persamaan F = m . a
= - k . x maka
Karena maka dan
Percobaan
ini adalah untuk mencari besarnya percepatan gravitasi bumi dengan menggunakan
bandul matematis dan bandul fisis, dimana kedua bandul tersebut bekerja
berdasarkan pada prinsip gerak harmonis sederhana.
II.1 BANDUL MATEMATIS
Bandul
matematis merupakan suatu sistem yang ideal, yang terdiri dari sebuah titik
massa yang digantungkan pada tali ringan yang tidak kendur (mulur).
T
q
x = l q l Gambar 2.3 Bandul Matematis
mg sin q
mg cos q
mg
Ketika
bandul matematis dengan panjang tali
(l) , massa (m) digerakkan ke samping dari posisi
kesetimbangannya dan dilepaskan maka bandul akan berayun dalam bidang vertikal
karena pengaruh gaya gravitasi.
Pada
saat bandul disimpangkan sejauh sudut q , maka gaya pemulih yang
besarnya dirumuskan sebagai F = -m g
sin q , terlihat
bahwa gaya pemulih tidak sebanding dengan
q tetapi dengan
sin q , sehingga
gerakan yang dihasilkan bukan getaran harmonis sederhana.
Supaya memenuhi gerakan harmonis sederhana
maka sin q » q (q < 15°), sehingga
untuk sudut yang kecil berlaku:
Selama m, g
dan l besarnya tetap, maka hasil juga tetap.
Bila maka F
= - k’ . x (persamaan gerak harmonis sederhana).
Periode waktunya dirumuskan:
=
Dimana T
: periode (detik)
g :
percepatan gravitasi bumi (ms-2)
l :
panjang tali bandul (m)
II.2 BANDUL FISIS
Bandul
fisis yaitu sembarang benda tegar yang digantung dan disimpangkan dari posisi
setimbangnya sehingga benda dapat berayun dalam bidang vertikal terhadap sumbu
yang melalui sebuah titik pada benda tersebut. Pada bandul fisis yang melakukan
gerakan rotasi merupakan kumpulan titik-titik massa. Pada kenyataannya, semua
bandul yang berayun merupakan bandul fisis.
|
Gambar 2.4 Bandul Fisis
Pada
gambar bandul fisis di atas, sebuah batang serba sama berputar terhadap sumbu
tetap horizontal melalui salah satu titiknya (A).
Ketika batang disimpangkan melalui sudut q maka batang akan
berosilasi. Osilasi ini merupakan getaran selaras jika sudut q dibuat kecil.
Torsi pemulihan menjadi:
t = - m
g a a
t = I a
Persamaan gerak bandul fisis dapat
ditulis:
Karena maka
Untuk masalah ini I
= m ( ke2 + a2
)
=
I =
dimana T
: periode
Ke :
jari-jari girasi terhadap pusat
a
: jarak pusat massa
g : percepatan gravitasi bumi
Untuk
menghitung percepatan gravitasi bumi dapat digunakan persamaan :
dimana T1 :
periode untuk titik gantung A
T2 :
periode untuk titik gantung B
a1 :
jarak pusat massa C dengan titik gantung A (cm)
a2 :
jarak pusat massa C dengan titik gantung B (cm)
g
: percepatan gravitasi bumi
Agar
terjadi gerak harmonis sederhana, baik pada bandul matematis maupun pada bandul
fisis harus diberi simpangan dengan sudut
kecil.
BAB III
PERALATAN DAN CARA KERJA
III.1 PERALATAN
Beberapa
peralatan yang digunakan dalam percobaan tentang percepatan gravitasi bumi ini
adalah:
1.
Bandul matematis dan perlengkapannya satu set
2.
Bandul fisis dan perlengkapannya satu set
3.
Beban setangkup satu buah
4.
Rollmeter satu buah
5.
Stopwatch satu buah
III.2 CARA KERJA
Langkah-langkah yang ditempuh dalam
melakukan percobaan ini adalah:
1.
Bandul Matematis
- Mengatur alat seperti pada gambar 3.1 di bawah
ini, dimana panjang tali yang digunakan adalah 100 cm.
|
|
Gambar 3.1
Rangkaian Percobaan Bandul Matematis
- Mengatur agar ujung bandul berada tepat di
tengah.
- Memberi simpangan kecil pada bandul dan kemudian
melepaskannya dan mengusahakan agar ayunan mempunyai lintasan bidang dan
tidak berputar.
- Mencatat waktu yang diperlukan untuk 5 kali
getaran.
- Mengulangi langkah a-d
sebanyak 5 kali.
- Mengulangi langkah a-e
dengan panjang tali yang berbeda
2. Bandul Fisis
a.
Meletakkan beban pada suatu kedudukan dan mencari
pusat massa C untuk kedudukan tersebut. Hal yang perlu diingat adalah letak C
selalu berubah tergantung letak beban.
b.
Menggantung beban pada titik A dan mengukur a1.
c.
Mengayunkan batang dengan simpangan kecil, dan
mencatat waktu untuk 6 kali getaran sempurna.
d.
Mengambil titik
lain (B) terhadap titik C sebagai titik gantung dan mengukur a2.
Mengulangi langkah a-c.
e.
Mengulangi percobaan untuk pasangan titik A dan B yang
berbeda.
BAB IV
ANALISA
DATA DAN PEMBAHASAN
IV.1 ANALISA DATA
Dari percobaan yang telah dilakukan
dan data-data yang diperoleh untuk bandul matematis maupun fisis kemudian
dilakukan analisa data sebagai berikut :
1.
Bandul Matematis
§ Percobaan 1
panjang kawat = 100 cm.
Tabel
IV.1.1 Ralat data t untuk Percobaan 1
No
|
l (cm)
|
t (det)
|
t-t
|
(t-t)2
|
1
|
100
|
10,3
|
0
|
0
|
2
|
100
|
10,4
|
0,1
|
0,01
|
3
|
100
|
10,5
|
0,2
|
0,04
|
4
|
100
|
10,3
|
0
|
0
|
5
|
100
|
10
|
-0,3
|
0,09
|
|
t
|
10,3
|
S
|
0,14
|
Ralat mutlak = Dt = S ( t – t )2 1/2
n ( n –1 )
= Ö(0,14)/20 = 0,08 detik
Ralat
nisbi = I = Dt/t x 100%
= 0,08/10,3 x 100% = 0,81%
Keseksamaan=
K = 100% -I = 100% - 0,81% = 99,19%
Hasil
pengukuran = (t ± Dt) = (10,3 ± 0,08)
detik
§ Percobaan 2
panjang kawat = 80 cm.
Tabel
IV.1.2 Ralat data t untuk Percobaan 2
No
|
l (cm)
|
t (det)
|
t-t
|
(t-t)2
|
1
|
80
|
9,1
|
-0,06
|
0,0036
|
2
|
80
|
9,2
|
0,04
|
0,0016
|
3
|
80
|
9,1
|
-0,06
|
0,0036
|
4
|
80
|
9,3
|
0,14
|
0,0196
|
5
|
80
|
9,1
|
-0,06
|
0,0036
|
|
t
|
9,16
|
S
|
0,032
|
Ralat
mutlak = Dt = Ö(0,032)/20
= 0,04 detik
Ralat
nisbi = I =
0,04/9,16 x 100% = 0,44%
Keseksamaan=
K = 100% - 0,44% = 99,56%
Hasil
pengukuran = (t ± Dt) = (9,16 ± 0,04)
detik
§ Percobaan 3
panjang kawat = 50 cm.
Tabel
IV.1.3 Ralat data t untuk Percobaan 3
No
|
l (cm)
|
t (det)
|
t-t
|
(t-t)2
|
1
|
50
|
7,4
|
-0,02
|
0,0004
|
2
|
50
|
7,5
|
0,08
|
0,0064
|
3
|
50
|
7,3
|
-0,12
|
0,0144
|
4
|
50
|
7,5
|
0,08
|
0,0064
|
5
|
50
|
7,4
|
-0,02
|
0,0004
|
|
t
|
7,42
|
S
|
0,028
|
Ralat
mutlak = Dt = Ö(0,028)/20
= 0,04 detik
Ralat
nisbi = I =
0,04/7,42 x 100% = 0,5%
Keseksamaan=
K = 100% - 0,5% = 99,5%
Hasil
pengukuran = (t ± Dt) = (7,42 ± 0,04)
detik
2.
Bandul Fisis
1.
Percobaan I : a1=57,4 cm; a2=32,6 cm
Tabel
IV.1.4 Ralat data t1
No.
|
a1(cm)
|
a2(cm)
|
t1(det)
|
t1-t1
|
(t1-t1)2
|
1
|
57,4
|
32,6
|
9,7
|
-0,06
|
0,0036
|
2
|
57,4
|
32,6
|
9,8
|
0,04
|
0,0016
|
3
|
57,4
|
32,6
|
9,7
|
-0,06
|
0,0036
|
4
|
57,4
|
32,6
|
9,8
|
0,04
|
0,0016
|
5
|
57,4
|
32,6
|
9,8
|
0,04
|
0,0016
|
|
|
t.1
|
9,76
|
S
|
0,012
|
Ralat
mutlak = Dt = Ö(0,012)/20
= 0,02 detik
Ralat
nisbi = I =
0,02/9,76 x 100% = 0,25%
Keseksamaan=
K = 100% - 0,2% = 99,75%
Hasil
pengukuran = (t ± Dt) = (9,76 ± 0,02)
detik
Tabel
IV.1.5 Ralat data t2
No.
|
a1(cm)
|
a2(cm)
|
t2(det)
|
t2-t2
|
(t2-t2)2
|
1
|
57,4
|
32,6
|
8,6
|
0,12
|
0,0144
|
2
|
57,4
|
32,6
|
8,6
|
0,12
|
0,0144
|
3
|
57,4
|
32,6
|
8,4
|
-0,08
|
0,0064
|
4
|
57,4
|
32,6
|
8,4
|
-0,08
|
0,0064
|
5
|
57,4
|
32,6
|
8,4
|
-0,08
|
0,0064
|
|
|
t.2
|
8,48
|
S
|
0,048
|
Ralat
mutlak = Dt = Ö(0,048)/20
= 0,05 detik
Ralat
nisbi = I =
0,05/8,48 x 100% = 0,58%
Keseksamaan=
K = 100% - 0,58% = 99,42%
Hasil
pengukuran = (t ± Dt) = (8,48 ± 0,05)
detik
2.
Percobaan II :a1=59,7 cm; a2=30,3 cm
Tabel
IV 1.6
No.
|
a1(cm)
|
a2(cm)
|
t1(det)
|
t1-t1
|
(t1-t1)2
|
1
|
59,7
|
30,3
|
10
|
-0,14
|
0,0196
|
2
|
59,7
|
30,3
|
10,3
|
0,16
|
0,0256
|
3
|
59,7
|
30,3
|
10,1
|
-0,04
|
0,0016
|
4
|
59,7
|
30,3
|
10,1
|
-0,04
|
0,0016
|
5
|
59,7
|
30,3
|
10,2
|
0,06
|
0,0036
|
|
|
t.1
|
10,14
|
S
|
0,052
|
Ralat
mutlak = Dt = Ö(0,052)/20
= 0,05 detik
Ralat
nisbi = I =
0,05/10,14 x 100% = 0,50%
Keseksamaan=
K = 100% - 0,50% = 99,50%
Hasil
pengukuran = (t ± Dt) = (10,14 ± 0,05)
detik
Tabel IV
1.7
No.
|
a1(cm)
|
a2(cm)
|
t2(det)
|
t2-t2
|
(t2-t2)2
|
1
|
59,7
|
30,3
|
8,5
|
-0,08
|
0,0064
|
2
|
59,7
|
30,3
|
8,5
|
-0,08
|
0,0064
|
3
|
59,7
|
30,3
|
8,6
|
0,02
|
0,0004
|
4
|
59,7
|
30,3
|
8,7
|
0,12
|
0,0144
|
5
|
59,7
|
30,3
|
8,6
|
0,02
|
0,0004
|
|
|
t.2
|
8,58
|
S
|
0,028
|
Ralat
mutlak = Dt = Ö(0,028)/20
= 0,04 detik
Ralat
nisbi = I =
0,04/8,58 x 100% = 0,44%
Keseksamaan=
K = 100% - 0,44% = 99,56%
Hasil
pengukuran = (t ± Dt) = (8,58 ± 0,04)
detik
1. Bandul Matematis
Percepatan gravitasi bumi dengan menggunakan bandul
matematis dapat ditentukan dengan
persamaan :
T
= 2pÖl/g atau g
= 4p²l/T²
1. l=100 cm g
= 9,29 m/s2
2. l=80 cm g
= 9,40 m/s2
3. l=50 cm g
= 8,95 m/s2
Dengan demikian diperoleh percepatan gravitasi bumi
dengan cara bandul matematis adalah :
g = (9,29 + 9,40 +
8,95)/3 = 9,216 m/det²
g
= (9,216 + 0,05) m/s2
Berdasarkan data hasil percobaan
bandul metematis dapat digambarkan grafik hubungan antara kuadrat periode (T 2) sebagai sumbu Y dengan panjang tali (l)
sebagai sumbu X. Dimana dari grafik ini juga dapat digunakan untuk menghitung
besarnya percepatan gravitasi Bumi (g).
Penggambaran
grafik menggunakan regresi linear sebagai berikut :
Misalkan persamaan garis y = mx + b, koefisien-koefisien m dan b dapat ditentukan:
dan
Tabel IV.2.1 Menentukan persamaan garis dengan
regresi linear
No
|
l.(meter)
|
t.(detik)
|
t.2
|
l.2
|
l.t.2
|
1
|
1
|
2,06
|
4,2436
|
1
|
4,2436
|
2
|
0,8
|
1,832
|
3,356224
|
0,64
|
2,684979
|
3
|
0,5
|
1,484
|
2,202256
|
0,25
|
1,101128
|
S
|
2,3
|
|
9,80208
|
1,89
|
8,029707
|
maka persamaan garisnya adalah
Y
= 4,06X + 0,15
Sedangkan grafik persmaannya :
Grafik 4.1 Grafik hubungan antara T2 dan l pada bandul matematis
Dengan menggunakan grafik
percepatan gravitasi bumi dapat dicari dengan persamaan :
m
= 4p²/g atau
g = 4p²/m
g
= 4(3,14)²/4,06
= 9,704 meter/detik²
2.. Bandul Fisis
Dengan
menggunakan persamaan 3 kita dapat mencari nilai g (gravitasi) :
a.
Percobaan I:
T1=9,76/6=1,63
detik; T2=8,48/6=1,41 detik;
a.1=57,4
cm; a.2=32,6 cm
= 10,15 m/s2
b.
Percobaan II:
T1=10,14/6=1,69
detik;T2=8,58/6=1,43 detik
a.1=59,7
cm; a.2=30,3 cm
= 9,61 m/s2
Dari Percobaan I dan II
g=(9,88+0,08) m/s2
Percepatan gravitasi di Surabaya
Untuk
menghitung percepatan gravitasi di Surabaya didapat dari hasil rata-rata
perhitungan dari bandul matematis dan bandul fisis.
g=(9,54+0,07)m/s2
IV.2 Pembahasan
Untuk mendapatkan nilai g dari
bandul matematis kita dapat menggunakan persamaan 1 yaitu sedang untuk bandul fisis kita dapat menggunakan persamaan 3
yaitu dan untuk menghitung
gravitasi di Surabaya dapat dilakukan dengan hasil rata-rata dari gravitasi
bandul matematis dan bandul fisis.
BAB V
KESIMPULAN
Apabila sebuah bandul matematis dan
bandul fisis digantung kemudian diberi
simpangan kecil , maka bandul akan berayun dan melakukan gerakan
harmonis sederhana. Dengan dasar gerakan harmonis sederhana ini maka dapat
dihitung besarnya percepatan gravitasi bumi di tempat dimana percobaaan
dilakukan dengan cara mengukur panjang tali dan periode pada bandul matematis
serta mengukur periode dan jarak titik gantung ke pusat massa pada bandul
fisis. Massa bandul tidak berpengaruh pada besarnya percepatan gravitasi
sedangkan panjang tali berbanding terbalik dengan kuadrat periode.
Berdasarkan hasil perhitungan dengan
menggunakan rumus periode bandul matematis maupun bandul fisis, data hasil
percobaan dan ralat perhitungan diperoleh percepatan gravitasi bumi pada bandul
matematis g = (9,21 ± 0,05) ms-2 dan
pada bandul fisis g = (9,88 ± 0,08) ms-2. Dari kedua hasil ini dapat diketahui
besar percepatan gravitasi Bumi di Surabaya yaitu g =
(9,54 ± 0,07) ms-2 .
DAFTAR PUSTAKA
1.
Mahmud Zaki, Diktat Kuliah Fisika Dasar Jilid 1.
2.
Dosen-Dosen Fisika ITS, Fisika Dasar I, Yanasika FMIPA
ITS, Surabaya.
3.
Sears Zemansky
4.
Dosen-Dosen Fisika ITS, Petunjuk Praktikum Fisika
Dasar, Yanasika FMIPA ITS, Surabaya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Search
Visit My Channel
Popular Posts
Blog Archive
-
▼
2017
(80)
-
▼
May
(24)
- LAPORAN RESMI PRAKTIKUM VISKOSITAS (M4)
- LAPORAN RESMI PRAKTIKUM GERAK PELURU (M6)
- LAPORAN RESMI PRAKTIKUM TETAPAN PEGAS (G2)
- LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KECEPATAN SUARA DIUDARA (G1)
- LAPORAN RESMI PRAKTIKUM PERCEPATAN GRAVITASI BUMI ...
- LAPORAN RESMI PRAKTIKUM INDEK BIAS (O2)
- TUGAS PENDAHULUAN PLAT KAPASITOR (L7)
- LAPORAN RESMI PRAKTIKUM TERMOKOPEL ( P3 )
- LAPORAN RESMI PRAKTIKUM PLAT KAPASITOR (L7)
- LAPORAN RESMI PRAKTIKUM VOLTAMETER (L2)
- LAPORAN RESMI PRAKTIKUM Hukum Boyle P5
- Laporan Resmi Praktikum Tegangan Permukaan
- tugas pendahuluan Sentrifugal(M10)
- Tugas Pendahuluan Koefesien gesekan dan modulus el...
- Tugas Pendahuluan Momen inersia(M9)
- Tugas pendahuluan Bola jatuh bebas(M3)
- Tugas pendahuluan PENGUKURAN TEGANGAN PERMUKAAN(M7)
- Tugas Pendahuluan Voltameter(L2)
- Tugas Pendahuluan Viscositas Zat Cair(M4)
- Tugas Pendahuluan Panas yang Ditimbulkan Oleh Arus...
- Tugas Pendahuluan POLARIMETER(O3)
- Tugas Pendahuluan Hukum Boyle(P5)
- Tugas pendahuluan Gerak Peluru (M6)
- LAPORAN RESMI PRAKTIKUM VOLTAMETER (L2)
-
▼
May
(24)
Totalah
Search This Blog
Pos Terbaruah
Materi Mekanika Fluida Teknik Aliran Invicid Inkompresibel PDF
Materi Mekanika Fluida Teknik Aliran Invicid Inkompresibel PDF Copyright please contact the author
0 comments:
Post a Comment
SIlahkan berkomentar, mari berdiskusi. Untuk bantuan atau permintaan bisa email kami. Semoga bermanfaat :)