Another side of me

Artikel Terbaru

Friday, May 5, 2017

On May 05, 2017 by Auli in    No comments
BAB I
PENDAHULUAN

1.1   Latar belakang
          Zat cair memiliki tegangan permukaan yang berbeda-beda antara zat cair satu dengan lainnya. Dalam percobaan ini digunakan empat macam fluida untuk membuktikan hal tersebut.


1.2   Tujuan percobaan
          Tujuan dari percobaan ini adalah untuk menentukan tegangan permukaan dari berbagai cairan antara lain : air, minyak tanah, alkohol dan olie.

1.3   Permasalahan
          Permasalahan yang mungkin timbul dalam percobaan ini adalah ketelitian dalam melihat benda pada saat mencapai keadaan maksimum, bisa saja salah. Selain itu ketelitian dalam membaca neraca pegas juga kemungkinan dapat terjadi kesalahan.

1.4   Sistimatika laporan
          Laporan ini dimulai dengan abstrak, kemudian dilanjutkan dengan daftar isi, daftar gambar, daftar tabel, dan daftar grafik. Bab I berisi tentang pendahuluan, yaitu latar belakang, tujuan percobaan, permasalahan dan sistimatika laporan. Bab II adalah dasar teori, sedangkan Bab III adalah tentang peralatan dan cara kerja. Analisis data dan pembahasan diletakkan pada Bab III, sedangkan kesimpulan pada Bab IV. Terakhir adalah daftar pustaka dan kesimpulan.





BAB II
DASAR TEORI

Keluarnya cairan perlahan-lahan dari penetes obat bukanlah seperti arus yang tidak putus-putus, melainkan setetes demi setetes. Sebatang jarum, jika diletakkan di atas permukaan air, akan membuat lekukan kecil pada permukaan air itu dan tidak akan tenggelam, biarpun rapat massanya sepuluh kali rapat massa air.
Bila sebuah pipa gelas bersih berlubang kecil dicelupkan ke dalam air, maka air akan naik di dalam pipa, tetapi jika dicelupkan ke dalam raksa, raksa ini akan tertekan ke bawah. Fenomena-fenomena ini dan banyak lainnya yang sama sifatnya, berhubungan dengan adanya permukaan batas antara suatu zat cair dengan zat cair lainnya.
Semua fenomena permukaan menunjukkan bahwa permukaan zat cair dapat dianggap sebagai dalam teregang, demikian rupa sehingga kalau ditinjau setiap garis di dalam atau yang membatasi permukaannya, maka zat- zat di kedua sisi garis tersebut saling tarik-menarik.  Tarikan ini terletak di dalam bidang permukaan itu dan tegak lurus terhadap garis tadi
Efek demikian dapat diperlihatkan dengan alat sederhana seperti pada gambar berikut:
                                     Gelang kawat
 


                                         Benang           

                  
Gambar 1.1                                            Gambar 1.2


Pada sebuah gelang kawat yang berdiameter beberapa inchi, diikatkan sebuah jerat dari benang seperti terlihat pada gambar. Kalau benang beserta jerat itu dicelupkan ke dalam air sabun lalu diangkat kembali, maka terbentuklah selaput tipis zat cair, sedangkan jerat “terapung” dengan bebas di dalamnya, seperti pada gambar 1.1.

Jika selaput di dalam jerat ditusuk hingga pecah, maka benang segera berubah bentuknya menjadi lingkaran seperti pada gambar 1.2, seolah-olah permukaan zat cair itu menarik keluar secara radial terhadap jerat tadi (dilukiskan oleh anak-anak panah). Agaknya gaya tarik ini juga sudah bekerja sebelum selaput dipecahkan, tetapi karena pada kedua belah sisi benang terdapat selaput, maka gaya netto yang dilakukan oleh selaput pada benang ketika itu sama dengan nol.
Alat lain yang serba sederhana untuk memperlihatkan efek permukaan dilukiskan pada gambar berikut.
 








                                    Gambar 1.3

Sepotong kawat dibengkokkan menjadi berbentuk U dan sepotong lagi digunakan sebagai peluncur. Jika kerangka ini dicelupkan ke dalam larutan sabun lalu diangkat kembali, kawat peluncur itu (jika beratnya w1 tidak terlalu besar) dengan cepat tertarik ke atas.
Peluncur ini dapat disetimbangkan dengan menambahkan beban w2. Ternyata gaya F = w1 + w2 dapat menahan peluncur dalam sembarang posisi, berapapun luas selaput, asal saja suhu selaput konstan. Ini amat berlainan dengan sifat elastik lembaran karet, yang mana gaya tersebut akan menjadi lebih besar kalau lembaran itu ditarik.
Walaupun selaput sabun seperti pada gambar 1.3 itu sangat tipis, namun tebalnya masih jauh lebih besar dibandingkan dengan ukuran satu molekul. Jadi, masih dianggap sebagai bagian dari zat cair itu sebagai keseluruhan yang dibatasi oleh dua lapisan permukaan yang tebalnya beberapa molekul.
Jika kawat peluncur pada gambar 1.3 ditarik ke bawah sehingga luas selaput bertambah, maka molekul yang tadinya berada di dalam kumpulan zat cair akan masuk ke dalam lapisan permukaan. Artinya, lapisan ini tidak “teregang” seperti teregangnya selembar karet, melainkan bertambah luasnya itu ialah karena molekul-molekul yang berpindah dari dalam kumpulan zat cair tadi.
Andaikan l adalah panjang kawat peluncur. Karena selaput mempunyai dua permukaan, total panjang permukaan dimana gaya permukaan itu bekerja ialah 2l. Tegangan permukaan (g) di dalam selaput didefinisikan sebagai perbandingan gaya permukaan terhadap panjang permukaan (tegak lurus pada gaya) yang dipengaruhi oleh gaya itu.
Jadi dalam hal ini,
            g   =   F
                     2 l
Dalam sistem cgs, tegangan permukaan dinyatakan dengan dyne per sentimenter.
Cara lain untuk memperlihatkan gaya permukaan ialah dengan alat seperti pada gambar berikut, yang banyak digunakan untuk mengukur tegangan permukaan.
                               F
 








                            Gambar 1.4
Kawat berbentuk lingkaran dengan kelilingnya l diangkat dari segumpal zat cair. Gaya tambahan F yang diperlukan untuk mengimbangi gaya permukaan 2 g l yang ditimbulkan selaput permukaan pada tiap sisi diukur atas dasar pertambahan panjang sebuah pegas halus atau atas dasar puntiran sepotong kawat puntir. Dengan demikian tegangan permukaan (g) ditentukan berdasarkan :
            g   =   F
                     2 l
Selain itu tegangan permukaan dapat pula didefinisikan sebagai usaha yang diperlukan untuk menciptakan suatu permukaan baru.
            g   =   usaha   =   DW  =   F DS  =   F            (Newton/m2)
                      luas         DA        l  DS       l
dimana:    F   =   gaya tarik
                 l    =   panjang cairan yang kena permukaan
Dalam percobaan ini yang digunakan adalah cincin aluminium berjari-jari r, seperti pada gambar 1.5 (hal. 5). Karena cincin punya 2 permukaan (luar dan dalam) maka :
            l    =   2 p d
            d   =   diameter cincin
Jadi,    g   =   D F
                     2 p d
BAB III
PERALATAN DAN CARA KERJA
 
3.1   Peralatan    
Untuk percobaan ini dibutuhkan peralatan:
1.  1 buah stand base dengan panjang sisi 28 cm
2.  2 buah batang besi dengan panjang 25 cm dan 50 cm.
3.  1 set spring balance dengan skala Newton / mili Newton
4.  1 buah laboratory stand (dongkrak)
5.  1 buah cincin aluminium

3.2   Cara kerja
1.    Peralatan disusun seperti gambar berikut
 












                                   
Gambar 1.5

2.    Gelas diisi dengan cairan yang akan dicari tegangan permukaannya.
3.    Skrup penyangga diputar hingga gelas ukur yang berisi cairan naik dan cincinnya tenggelam dalam cairan.
4.    Gelas ukur diturunkan dengan jalan memutar skrup penyangga hinga dicapai keadaan maksimum dan tegangan permukaan terbaca pada neraca pegas.
5.    Cairan yang dicari tegangan permukaannya adalah air, minyak tanah, alkohol dan olie.
6.    Masing-masing cairan dilakukan 5 kali percobaan.


BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
 
4.1       Analisis data

Ralat pengukuran

Dari hasil pengukuran yang berulang, didapatkan besar gaya yang berbeda. Oleh karena itu perlu adanya ralat kebetulan.

Ralat D F Aquades

No.

D F  (mN)
                     _
D F D F
                     _
(D F D F)2
1.
59
0.5
0.25
2.
60
-0.5
0.25
3.
59.5
0
0
4.
60
-0.5
0.25
5.
59
0.5
0.25
             _
          D F =     59.5
                               _
            S  (D F D F) 2     =    1
                                          
                                                Tabel  1.1

Ralat mutlak:      
                                             _
                        Ã¥    (D F D F) 2        1/2
     D       =       
                              n ( n - 1)
                 
              =              1           1/2
                             20                          
               
             =    0.2
Ralat nisbi:     I =  D  /  D F x  100 %
                          =     0.2    x   100 %
                                59.5
                          =  0.34  %

Keseksamaan: K  =  100 % - I                                  
                              =  100 % - 0.34 %
                        K  =   99.66 %
Ralat D F alkohol 70 %


No.

D F  (mN)
                     _
D F D F
                     _
(D F D F)2
1.
57
0.7
0.49
2.
57.5
0.2
0.04
3.
58.5
-0.8
0.64
4.
58
-0.3
0.09
5.
57.5
0.2
0.04
             _
          D F =     57.7
                               _
            S  (D F D F) 2     =    1.3

                                          
                                                Tabel  1.2



Ralat mutlak:      
                                             _
                        Ã¥    (D F D F) 2        1/2
     D       =       
                              n ( n - 1)
                 
              =            1.3          1/2
                            20                           
               
             
              =        0.065
             
              =    0.3
 

Ralat nisbi:     I =  D  /  D F x  100 %
                          =     0.3    x   100 %
                                57.7
                          =  0.52  %


Keseksamaan: K  =  100 % - I                                  
                              =  100 % - 0.52 %
                         K  =   99.48 %


Ralat D F minyak tanah


No.

D F  (mN)
                     _
D F D F
                     _
(D F D F)2
1.
56
0.8
0.64
2.
57
-0.2
0.04
3.
56.5
0.3
0.09
4.
57
-0.2
0.04
5.
57.5
-0.7
0.49
             _
          D F =     56.8
                               _
            S  (D F D F) 2     =    1.3

                                          
                                                Tabel  1.3



Ralat mutlak:      
                                             _
                        Ã¥    (D F D F) 2        1/2
     D       =       
                              n ( n - 1)
                 
              =            1.3          1/2
                            20                           
               
             
              =        0.065
             
              =    0.3
 

Ralat nisbi:     I =  D  /  D F x  100 %
                          =     0.3    x   100 %
                                56.8
                          =  0.53  %


Keseksamaan: K  =  100 % - I                                  
                              =  100 % - 0.53 %
                         K  =   99.47 %


Ralat D F Olie SAE 30


No.

D F  (mN)
                     _
D F D F
                     _
(D F D F)2
1.
63.2
-1.26
1.5876
2.
61
0.94
0.8836
3.
61.5
0.44
0.1936
4.
63
-1.06
1.1236
5.
61
0.94
0.8836
             _
          D F =   61.94
                               _
            S  (D F D F) 2     =  4.672

                                          
                                                Tabel  1.4



Ralat mutlak:      
                                             _
                        Ã¥    (D F D F) 2        1/2
     D       =       
                              n ( n - 1)
                 
              =          4.672      1/2
                            20                           
               
             
              =        0.2336
             
              =    0.5
 

Ralat nisbi:     I =  D  /  D F x  100 %
                          =     0.5    x   100 %
                               61.94
                          =  0.81  %


Keseksamaan: K  =  100 % - I                                  
                              =  100 % - 0.81 %
                         K  =   99.19 %


Dari hasil di atas dapat diambil rata-rata D F dari masing-masing zat cair untuk dicari  besarnya tegangan permukan, yaitu dengan menggunakan persamaan :
            g   =   D F
                       l
Karena pada percobaan ini benda yang digunakan adalah cincin, maka persamaan tersebut menjadi
            g   =   D F
                     2 p d
Satuan yang digunakan pada percobaan di atas adalah mN, karena itu perlu dirubah menjadi Newton. Demikian juga diamater cincin yang digunakan adalah 0,06 m.

Tegangan permukaan aquades :
            g   =   D F
                     2 p d
                 =        0,0595
                     2 . 3,14 . 0,06
                 =   0,0595
                      0,3768
                 =   0,157909   (Newton/m2)

Tegangan permukaan alkohol 70 %:
            g   =   D F
                     2 p d
                 =        0,0577
                     2 . 3,14 . 0,06
                 =   0,0577
                      0,3768
                 =   0,153132  (Newton/m2)

Tegangan permukaan minyak tanah :
            g   =   D F
                     2 p d
                 =        0,0568
                     2 . 3,14 . 0,06
                 =   0,0568
                      0,3768
                 =   0,150743  (Newton/m2)
Tegangan permukaan olie SAE 30 :
            g   =   D F
                     2 p d
                 =        0,06194
                     2 . 3,14 . 0,06
                 =   0,06194
                      0,3768
                 =   0,164384  (Newton/m2)


Dari hasil gaya dan tegangan permukaan yang dapat dibuat grafik linear sebagai berikut :
                    
                                                            Grafik 1.1

4.2       Pembahasan
Apabila terjadi  perbedaan pada tiap pengukuran gaya untuk cairan yang sama, hal ini kemungkinan disebabkan karena neraca pegas yang digunakan berubah kepegasannya setelah digunakan kesekian kalinya. Untuk itu tiap cairan diambil rata-rata gayanya baru kemudian dihitung tegangan permukaannya. Kemungkinan lainnya adalah ketelitian dalam menentukan keadaan maksimum pada saat memutar dongkrak dan melihat neraca pegas, sangat mungkin terjadi kesalahan.
Pada percobaan ini benda yang digunakan untuk mencari tegangan permukaan cairan adalah cincin logam yang memiliki dua permukaan. Karena itu rumus l yang digunakan adalah 2 p d dan rumus A adalah p r2. Apabila benda yang digunakan berupa kotak dengan 2 permukaan maka rumus l yang digunakan adalah 4p + 4l, dan rumus A adalah p.l.

BAB V

KESIMPULAN


Dari hasil analisa data percobaan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
*      Besar tegangan permukaan aquades adalah 0,157909   (Newton/m2)
          Besar tegangan permukaan alkohol 70 % adalah 0,153132   (Newton/m2)
          Besar tegangan permukaan minyak tanah adalah 0,150743   (Newton/m2)
          Besar tegangan permukaan olie SAE 30 adalah 0,164384   (Newton/m2)
          Minyak tanah mempunyai tegangan permukaan terkecil
          Olie SAE 30 mempunyai tegangan permukaan terbesar





ABSTRAK

Sebatang jarum, jika diletakkan di atas permukaan air, akan membuat lekukan kecil pada permukaan air itu dan tidak akan tenggelam, biarpun rapat massanya sepuluh kali rapat massa air. Hal ini disebabkan karena permukaan air memiliki tegangan permukaan.
Tegangan permukaan adalah usaha yang diperlukan untuk menciptakan suatu permukaan baru. Masing-masing zat cair memiliki tegangan permukaan yang berbeda-beda. Demikian pula cara mencari besar tegangan permukaan ada berbagai macam. Pada percobaan ini digunakan cara yang sering dipakai.


DAFTAR ISI
    
1.      Abstrak         ............................................................................................       (   i   )
2.      Daftar isi             ......................................................................................       (   ii  )
3.      Daftar gambar          ................................................................................       (  iii  )
4.      Daftar tabel         .....................................................................................       (  iv  )
5.      Daftar grafik             ................................................................................       (   v  )
6.    BAB I  Pendahuluan           .....................................................................            1
       1.1  Latar belakang           ........................................................................            1
       1.2  Tujuan percobaan           ...................................................................            1
       1.3  Permasalahan            .........................................................................            1       1.4       Sistimatika laporan       ..................................................................                                              1
7.    BAB II  Dasar Teori              ...................................................................            2
8.    BAB III  Peralatan dan cara kerja       .....................................................            5
       3.1  Peralatan           .................................................................................            5
       3.2  Cara kerja           ...............................................................................            5
9.    BAB IV  Analisis data dan pembahasan      ...........................................            6
       4.1  Analisis data          ............................................................................            6
       4.2  Pembahasan           ............................................................................          11
10.  BAB V  Kesimpulan          ......................................................................          12
11.  Daftar Pustaka            ..............................................................................       (  iv  )
12. Lampiran







DAFTAR GAMBAR
  
1.   Gambar alat pembukti efek permukaan dengan benang dan jerat sebelum diangkat dari air sabun
     Gambar 1.1        .........................................................................................        2
2.    Gambar alat pembukti efek permukaan dengan benang dan jerat ketika diangkat dari air sabun

Gambar 1.2        .........................................................................................        2

3.    Gambar alat pembukti efek permukaan dengan kawat peluncur dan beban ringan

Gambar 1.3        .........................................................................................        3

4.    Gambar alat pembukti efek permukaan dengan kawat berbentuk lingkaran

Gambar 1.4        .........................................................................................        4

5.    Gambar alat percobaan

Gambar 1.5                                          .........................................................................................          5











DAFTAR TABEL

1.  Tabel ralat kebetulan[BA1]  DF aquades
     Tabel 1.1       ..............................................................................................        6
2.    Tabel ralat kebetulan[BA2]  DF alkohol

     Tabel 1.2       ..............................................................................................        7

3.    Tabel ralat kebetulan[BA3]  DF minyak tanah

     Tabel 1.3       ..............................................................................................        8

4.    Tabel ralat kebetulan[BA4]  DF olie SAE 30

     Tabel 1.4                                         ..............................................................................................          9








DAFTAR GRAFIK
 
1.  Grafik gaya sebagai fungsi tegangan
     Grafik 1.1      .............................................................................................      11







DAFTAR PUSTAKA

1.    Dosen - dosen Fisika, Fisika I, Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya.

2.    Sears. Zemansky, Fisika Untuk Universitas 1, Yayasan Dana Buku Indonesia, Jakarta-New York.

3.    Dosen - dosen Fisika, Petunjuk Praktikum Fisika Dasar, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya.





0 comments:

Post a Comment

SIlahkan berkomentar, mari berdiskusi. Untuk bantuan atau permintaan bisa email kami. Semoga bermanfaat :)